Produk Lokal Pandeglang Nongkrong di Bali

Ramzy
20 Okt 2018 11:56
2 menit membaca

Bali – Pelaksanaan acara temu karya nasional dan Pameran Tekhnologi Tepat Guna (TTG) XX dipusatkan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Banyak inovasi dan produk lokal dari tiap daerah se-Indonesia yang ditampilkan diacara tersebut. Salah satunya produk unggulan Pandeglang seperti, Batik Kula dari Bumdes Kadudampit, Rangda (Ranginang ada rasa) dan Resing (Ranginang Singkong).

Bupati Pandeglang Irna Narulita yang menghadiri acara pameran mengungkapkan, jika acara ini tentu sebuah ajang untuk memperkenalkan inovasi daerah dan produk lokal daerah.

“Yang dikatakan Bapak Presiden itu tepat sekali, dengan kemajuan teknologi bisa menjadi market untuk setiap produk ungulan perdesaan. Pada acara TTG ini juga ada batik Cikadu, Batik Kadudampit, Resing, Rangda,” kata Irna Narulita usai acara pembukaan, Jum’at (19/10).

Ia mengatakan, dengan adanya TTG ini produk lokal Pandeglang dapat di promosikan. Namun ia menyayangkan spacenya hanya sedikit.

“Jika bisa banyak, mungkin semua produk unggulan kami dapat dipromosikan disini,” ucapnya.

Acara tersebut langsung dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan, dunia ini sudah beralih kedunia digital yang perubahannya lebih cepat. Dikatakannya, perubahan itu bisa lebih cepat tiga ribu kali dari revolusi industri yang pertama.

“Kita harus dapat mengantisipasi hal ini jika tidak ingin tertinggal oleh negara lain, oleh sebab itu harus dapat bersaing dengan negara lain. Saat ini, bukan besar mengalahkan yang kecil, tapi negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat, kita harus mau berubah sehingga negara ini mampu berkompetisi,” ungkap Jokowi.

Ia menjelaskan, selain mendorong kemajuan desa, dirinya juga akan menganggarkan dana untuk kelurahan ditahun mendatang.

“Setiap tahun dana desa meningkat dari mulai Rp 20 triliun, Rp 47 triliun, Rp 60 triliun, dan tahun depan diharapkan Rp 70 triliun, tapi penggunaannya harus tepat sasaran, tepat guna dan bermanfaat. Kami juga tahun depan akan merevisi PP penggunaan Dana Desa agar ada dana operasional bagi desa kurang lebih 5 persen,” tandasnya.

Hadir dalam acara ini Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, para gubernur dari 34 Provinsi, bupati dan wali kota.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan