Satpol PP Amankan Ibu yang Ajak Anak Mengemis di Tangerang

Ramzy
11 Mar 2019 13:34
2 menit membaca

Seorang anak jalanan kedapatan tertidur di salah satu taman di Kota Tangerang.

TANGERANG – SFR bayi berusia satu tahun diamankan bersama sang ibu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, saat sedang mengemis di sekitaran pusat perbelanjaan TangCity Mall, Jum’at (8/3/2019).

DN ibu dari sang bayi tersebut mengaku, dirinya terpaksa mengemis lantaran tidak lagi memiliki uang untuk pulang ke kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat.

“Suami saya ngga mau tanggung jawab, saya ditinggal begitu saja di Tangerang, kalau bisa mah saya mau pulang aja ke Sukabumi,” rengek DN kepada petugas yang membawanya.

Ia juga mengaku, alasan lainnya mengapa dirinya tega membawa SFR mengemis, lantaran tidak tega meninggalkan putrinya sendirian.

“Saya tidur di jalanan, anak saya sama siapa kalau saya tinggal, saya maunya pulang aja pak, jangan dibawa ke penjara pak,” kata DN.

Meski demikian, petugas yang tidak percaya begitu saja pengakuan DN, pasalnya dirinya bukan kali pertama diamankan saat sedang mengemis.

“Sebelumnya yang bersangkutan kami amankan di sekitaran Kebon Nanas, dan itu hanya akal-akalan DN saja,” jelas A. Ghufron Falfeli Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada Satpol PP Kota Tangerang.

Ia mengaku, dalam operasi tersebut jajarannya juga mengamankan dua anak dibawah umur lainnya saar sedang tertidur di sekitaran Taman Skateboard Kota Tangerang.

“Diduga mereka adalah anak-anak yang biasa menyebarkan amplop di sekitaran lampu merah Tugu Adipura dan lampu merah pintu air, karena saat kami amankan kami menemukan puluhan amplop yang biasa mereka gunakan untuk mengemis,” tuturnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dimilikinya, keseluruhan anak jalanan dan pengemis yang diamankan tersebut telah lebih dari sekali diamankan. Sehingga keseluruhannya terpaksa dikirim ke dinas sosial untuk diberikan pembinaan lanjutan.

“Sebelumnya kami telah melakukan pembinaan, namun mereka kembali terjaring sehingga kami terpaksa mengirim mereka ke dinas sosial untuk diberikan pembinaan yang lebih intens,” tandasnya.

Ghufron mengatakan, akan terus melakukan serangkaian penertiban dan penataan agar Kota Tangerang lebih layak untuk dikunjungi. Kendati tidak sedikit masyarakat yang kurang setuju dengan penertiban dan penataan yang dilakukannya.

“Konsep Tangerang LIVE yang menjadi acuan kami untuk menjadikan Kota Tangerang lebih layak lagi untuk dikunjungi, cibiran dari masyarakat yang terkena langsung dari dampak penertiban yang kami lakukan kami anggap sebagai bagian dari resiko kami dalam menegakan perda,” pungkasnya.(zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan