DLHK Kabupaten Tangerang Masih Belum Tahu Penyebab Belasan Santri Sesak Napas

Ramzy
30 Agu 2019 23:46
2 menit membaca

TANGERANG (SBN)-, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti keracunannya 14 santri SMP IT Pondok Pesantren Nurul Hikmat di Kampung Bugel, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar, Kabupaten Tangerang, Rabu (28/8/19) lalu.

Taufik enggan menduga-duga penyebabnya sebab, kata dia, untuk mengetahuinya dibutuhkan uji laboratorium. Dia juga menyebut, udara dan sampah atau paparan senyawa kimia di udara tidak serta-merta menyebabkan para santri itu keracunan.

“Tidak serta merta udara dan sampah disekitar ataupun  kimia menyengat yang menyebabkan para santri keracunan,” kata Taufik, Jumat (30/8/19).

Argumentasi Taufik itu bersandar pada pada pernyataan: jika keracunan yang terjadi disebabkan udara kimia pasti tidak hanya berdampak pada para santri melainkan juga terdampak kepada masyarakat sekitar.

“Hal ini terus akan kami didalami dan pengecekan lebih lanjut sumbernya,” ucapnya.

Sementara itu, dua pabrik yang mengapit pesantren itu yakni CV. NAC dan PT. CKL enggan menerima kedatangan wartawan. Petugas keamanan CV. NAC dan PT. CKL menghadang wartawan yang datang.

“Di sini ga ada humas dan di sini ga ada yang bisa diwawancarai, kalau mau tanya polsek saja,” ujarnya salah seorang sekuriti.

Dari hasil penelusuran informasi, CV. NAC adalah perusahaan yang memproduksi atau mengolah bahan kimia. Sedangkan PT CKL merupakan perusahaan yang mengolah oli bekas menjadi oli baru.

Kepala Sekolah SMP IT Nurul Hikmat Enday Hidayat menjelaskan, bahwa 14 santrinya yang dirawat karena sesak atas bau yang menyengat kini sudah dipulangkan. Akan tetapi, kata dia, masih ada 1 santri yang belum dipulangkan yakni atas nama Salwa yang kini masih dirawat di RS Aria Media Jatake.

Akibat peristiwa itu, kegiatan belajar mengajar di pesantren pun diliburkan hingga hari Minggu mendatang. Enday kemudian menyampaikan, aroma bau sudah biasa di lingkungannya namun baru pertama kali menyebabkan santrinya sesak hingga dilarikan ke rumah sakit. Namun dirinya tidak bisa memastikan dan menduga bau tersebut berasal dari mana.

“Kami serahkan kepada pihak terkait untuk memastikan sumber bau menyengat tersebut,” tukasnya. (restu/don).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan