banner 468x60 banner 468x60

Kepandean Calon Terkuat Lokasi Islamic Center dan Asrama Haji Kota Serang.

Ramzy
30 Nov 2019 09:59
KONTAK KAMI 0 477
2 menit membaca

Pimpinan penyusunan feasibility study, Kemas Ridwan Kurniawan.

SERANG (SBN) — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan membangun Islamic center dan asrama haji. Banyak saran agar Islamic center yang saat ini berada di Masjid Agung Ats-Tsauroh dipindahkan supaya masjid agung terlihat dari depan atau jalan utama Kota Serang.

“Di Masjid Agung Ats-Sauroh ada bangunan islamic center. Banyak saran supaya membongkar Islamic center itu agar Masjid Agung terlihat dari depan. Selama ini kan terhalang,” ucap Wali kota Serang Syafrudin usai membuka kegiatan penyusunan feasibility study (FS) penentuan Islamic Center dan Asrama Haji Kota Serang di Hotel Lesian, Kota Serang, Jumat (28 November 2019).

Syafrudin menambahkan, tahun 2018 Pemkot Serang sudah meletakkan batu pertama pembuatan masjid agung di alun- alun. Namun, di akhir 2018 muncul pro-kontra.

“Peletakan batu pertama Masjid Agung di alun-alun itu dilakukan pada pemerintahan sebelumnya, jadi kami hanya meneruskan saja. Tapi, hasil FS menunjukkan bahwa Masjid Agung lebih cocok berada di Masjid Ats-Tsauroh,” ucapnya.

Islamic center yang akan dibangun itu juga akan memuat asrama haji karena di Kota Serang ini masih belum ada asrama haji.

“Mudah-mudahan FS ini menghasilkan penentuan lokasi yang tepat, dan dapat didukung oleh semua pihak,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Bappeda Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, sudah ada 2 calon lokasi untuk pembangunan islamic center dan asrama haji, yaitu Penancangan dan Kepandean.

“FS ini melibatkan dari akademisi dari Universitas Indoensia (UI) dan dari lokal,” ujar.

Saat dikonfirmasi usai kegiatan FS yang melibatkan akademisi dari Universitas Indoensia (UI) itu, Pimpinan FS Kemas Ridwan Kurniawan mengatakan, dari hasil kajian tim, sebenarnya kedua lokasi memperoleh nilai hampir sama, namun Kepandean skornya lebih tinggi.

“Kelebihan Kepandean, tempatnya relatif sudah terbina, sudah ada penduduk, dari unsur keluasan memenuhi syarat, dan dari sisi akses relatif masih di dalam kota,” ucapnya.

Sebenarnya, sambung Kemas, islamic center dan asrama haji pada prinsipnya berbeda secara fungsi, tapi memungkinkan dijadikan 1 kawasan.

“Kita ingin islamic center dan asrama haji ini menjadi pusat peradaban Kota Serang,” ujarnya.

Terkait adanya pasar, Kemas menjelaskan bahwa kesimpulan FS ini belum permanen, masih dievaluasi Bappeda. Menurutnya, ada fungsi ekokomi yang bisa bersinergi dengan islamic center, jadi diharapkan dapat menjadi contoh.

“Kalau kami tugasnya hanya menguji kelayakan. Keputusan kami serahkan ke Pemkot Serang,” ujarnya. (Hendra/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan