banner 468x60 banner 468x60

Pembangunan Industri Diduga Menjadi Salah Satu Penyebab Banjir

Joe
4 Mei 2020 20:44
KONTAK KAMI 0 443
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturohmi menyesalkan kejadian banjir yang terus berulang. Pembangunan sarana industri diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir tersebut, demikian dia katakan, Senin (4 April 2020).

Politisi dari Partai Gerindra itu menilai pembangunan sarana industri di Kota Cilegon kurang memperhatikan dampak lingkungan sehingga persoalan banjir terus meningkat, khususnya di wilayah Kecamatan Grogol yang terlihat lebih parah di banding Kecamatan lainnya se-Kota Cilegon. Sebelumnya, Lingkungan Kruwuk, Tegal Wangi Solor, dan Pabuaran yang masuk wilayah Kelurahan Rawa Arum tersebut tidak pernah terkena banjir. Namun, sejak adanya proyek pembangunan PT Lotte pada 2020, tahun ini saja sudah 4-5 kali terkena banjir. Oleh karena itu, ia akan segera memanggil pihak-pihak terkait agar persoalan banjir yang sudah akut ini dapat terselesaikan.

“Secepatnya kita akan panggil pihak pemerintah dan pihak industri untuk bagaimana mengatasi persoalan banjir yang telah akut ini,” kata Ketua Komisi II itu melalui saluran telepon.

Banjir kali ini meluas hingga meliputi 6 Kecamatan se-Kota Cilegon. Kecamatan Grogol dilanda banjir terparah dibandingkan beberapa kecamatan lainnya. Banjir ini juga akibat air hujan kiriman dari gunung yang tidak memiliki saluran pembuangan, selain juga karena penyempitan drainase serta adanya bangunan liar yang menutup saluran air.

Ahmad Mafruh, Kepala bidang Darurat Logistik BPBD Kota Cilegon, saat dikonfirmasi belum menjawab panggilan telepon. Wartawan bermaksud menanyakan seberapa besar dampak dan kerugian akibat banjir tersebut. Mungkin pihaknya masih menghitung dampak akibat banjir tersebut. (Wawan/Atm)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan