Miris!! Nenek Lumpuh di Grogol Cilegon Belum Tersentuh Bantuan dari Pemerintah

Ramzy
26 Mei 2020 13:31
3 menit membaca

KOTA CILEGON (SBN) — Romlah (60) seorang wanita lanjut usia (lansia) warga Kampung Tegal Wangi Kruwuk, RT 05/07, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol Kota Cilegon kondisinya kini sangat memprihatikan.

Sudah bertahun-tahun ia mederita, karena bagian tubuh bagian kanannya lumpuh lantaran menderita penyakit stroke akibat penyakit darah tinggi sejak pertengahan tahun 2015 silam.

Namun, seiring berjalannya waktu, Janda satu orang anak tersebut belum pernah sedikitpun mendapat bantuan yang saat ini gencar digulirkan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Saat dikunjungi wartawan, kondisi Romlah masih berbaring di kamarnya, tanpa melakukan aktivitas. Terlihat tubuhnya semakin hari, semakin melemah. Bahkan tangan, kaki dan tubuhnya pun kini semakin lemah dan mengecil.

Diketahui, dulu Romlah tinggal dengan seorang anak dan cucu, namun sang cucu meninggal lantaran tenggelam di laut pada penghujung tahun 2013 silam. Saat ini ia hidup dengan seorang anak perempuan yang masih berjuang untuk kesembuhannya.

“Sekitar pertengahan tahun 2015 Ibu dirawat. Tadinya darah tinggi, kaki dan badannya sakit. Badannya sembuh, tapi kakinya ga bisa sembuh. Setelah itu lemas dan ga bisa jalan sehingga diperiksa ke rumah sakit, akhirnya terkena stroke,” ujar Tati anak semata wayang Romlah, Selasa, 26 Mei 2020.

Tati mengungkap, Romlah tak hanya menderita stroke, namun sang ibu juga diketahui menderita penyakit lain, seperti sam urat dan diabetes. Saat diterapi jalan ia malah nangis karena kakinya terasa sakit dan hingga saat ini pun masih sakit.

“Saat ini belum sempat berobat atau terapi lagi, karena sudah tidak mampu membayar iuran BPJS sejak awal tahun 2020 ini,” ungkapnya.

Sejak awal saat sang ibu menderita stroke, Tati mengaku, hingga saat ini keluarganya belum tersentuh bantuan bagi warga tidak mampu dari pemerintah. Terkadang, kata Tati, bantuan hanya diberikan dari orang atau warga setempat yang merasa prihatin dan peduli terhadap kondis keluarganya.

“Itu juga kalau pas mau lebaran, tapi kalau hari-hari biasa mah jarang,” pungkasnya.

Tati pun sangat sedih, lantara kondisi tubuh sang ibu kini semakin kecil dan melemah. Entah penyebab secara pasti belum sempat ia ketahui.”Padahal makannya juga lumayan banyak, sering juga dikasih jus tomat dan wortel,” ungkapnya.

Untuk memenuhi, kebutuhan ekonomi ia dan ibunya, lanjut Tati, ia berjualan pengahrum mobil dan kaos. Namun, ujar Tati, di masa pandemi sekarang ini penjualan sedang sepi. Kalau pun sedang ramai itu laku paling juga ga banyak, tapi lumayan buat biaya makan.

“Sekarang orang takut mau beli, penumpang juga ga ada. Jadi masih belum ada penghasilan. Beras juga dikasih dari tetangga untuk cukup beberapa hari,” tuturnya.

Keluarga tersebut, kini sangat membutuhkan uluran tangan baik dari masyarakat dan pemerintah. Bantuan dibutuhkan dalam menunjang kebutuhan ekonomi dan biaya berobat sang ibu. Terlebih saat ini kondisi sang ibu sudah sangat memprihatinkan.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan