Dewan Tunda Gunakan Hak Interpelasi, HMI : Kami Menduga Beras Awal Mulanya

Ramzy
22 Jun 2020 12:11
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Fraksi PDIP DPRD Banten menunda hak interpelasi terhadap Gubernur Banten tentang pemindahan rekening kas umum daerah (RKUD) dari Bank Banten ke BJB mendapat respons dari organisasi mahasiswa salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Serang.

Melalui Ketua Umumnya Faisal Dudayef Payumi Padma menduga, penundaan hak interpelasi disebabkan beras yang disalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari BJB kepada setiap anggota DPRD Banten menjadi kunci sukses membungkam anggota dewan untuk menunda hak interpelasnya.

“Kami melihat, bukan soal langkah Pak gubernur akan menyehatkan Bank Banten. Tapi, kami menduga beras lah penyebab tidak segera mengambil langkah interpelasi,” katanya.

Ia mengungkapkan, dirinya mengaku akan konsisten mengawal persoalaan merger dan pemindahan RKUD sampai tuntas, karena menurutnya langkah penyehatan Bank Banten dilakukan setelah terjadi kegaduhan dan menimbulkan tanda tanya besar.

“Kami konsisten akan terus mengawal persoalan ini sampai tuntas. Karena memang langkah penyehatan Bank Banten dilakukan setelah terjadi kegaduhan di tengah pandemi,” ucapnya.

Dirinya juga mengaku kecewa dengan kinerja anggota dewan yang menunda interpelasi, dirinya berharap dengan menggunakan hak interpelasi seharusnya kegaduhan merger dan pemindahan RKUD dapat berjalan sehingga masyarakat akan tahu secara terang berderang.

“Kami kecewa terhadap kinerja DPRD yang memoratorium interpelasi. Seharusnya proses penyehatan dilakukan, interpelasi tetap berjalan. Biar publik (masyarakat) terang benderang,” jelasnya.(Hendra/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan