Minim Sosialisasi, Pembuatan Garis Start Moto GP di Kota Serang Dianggap Sia-sia

Ramzy
20 Jul 2020 13:47
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Beberapa hari yang lalu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten dan Satlantas Polres Serang, melakukan pengecatan marka physical distancing (jaga jarak) di jalan-jalan Kota Serang.

Kegunaan garis yang mirip garis start Moto GP tersebut agar pengendara roda dua jaga jarak dengan pengendara lain ketika berhenti di lampu merah.

Namun, berdasarkan pantauan SuaraBantenNews di lapangan, garis tersebut diabaikan bagi pengendara baik roda dua maupun roda empat.

Terlihat kendaraan roda empat banyak yang nyerobot garis yang diperuntukan bagi kendaraan roda dua tersebut, begitupun dengan pengendara roda dua yang terlihat berdempetan meski sudah ada garis pembatas.

Epi, salah seorang pengendara roda dua yang melintas mengaku tidak mengetahui adanya garis tersebut.

“Iyah kan gak tau. Seharusnya ada sosialisasi, atau ada petugas di sini yang mengarahkan,” katanya saat di temui di pertigaan Cipocok, Kota Serang, Senin, 21 Juli 2020.

Sementara Jejen pengendara lain, mengaku mengetahui maksud adanya garis tersebut, karena sebelumnya melihat dari media sosial.

“Saya tahu maksud garis tersebut agar pengendara roda dua tidak berdempetan ketika lampu merah. Tetapi seharusnya sosialisasinya digencarkan, agar tidak sia-sia adanya garis tersebut soalnya masih banyak masyarakat yang belum tau,” ungkapnya.

Ia mengaku mengetahui jika hari pas pengecatan ada sosialisasi dari petugas, tetapi seharusnya sosialisasi terus.

“Memang ketika baru dicat itu ada sosialisasi. Tetapi seharusnya 1 minggu atau lebih sosialisasinya,” tandasnya.(Hendra/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan