HUT ke-20 Tahun, HMI Serang Sebut Banten Tidak Dewasa

Ramzy
4 Okt 2020 14:31
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Dengan melakukan teatrikal puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang menggelar aksi unjuk rasa di Depan Gedung DPRD Provinsi Banten. Hal tersebut dilakukan sebagai refleksi Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Banten yang ke-20, Minggu, 4 Oktober 2020.

Terpisahnya Banten dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000 merupakan satu upaya agar Banten bisa membangun wilayahnya sendiri, mandiri, serta dapat mensejahterakan masyarakatnya secara keseluruhan.

Namun mereka menilai, setelah 20 tahun Banten terpisah, dan menjadi Provinsi, Banten terkesan jauh dari provinsi yang maju dan bisa mensejahterakan masyarakatnya.

Dalam Orasinya, Ketua Umum HMI Cabang Serang, Faisal Dudayef Payumi Padma, mengungkapkan Angka kemiskinan di Provinsi Banten pada Maret 2020 mencapai 5,92 persen.

“ini tentu memilukan sebagai provinsi yang berdekat secara geografis dengan ibu kota negara. Banten tidak mampu membaik,” ujarnya

“Banten juga menduduki peringkat pertama jumlah terbanyak angka pengangguran di Indonesia. Berdasarkan tingkat pengangguran di Tanah Jawara sebesar 8,01, Ini juga menambah rapot merah bagi pemerintah provinsi Banten yang hari ini sudah 20 tahun,” tambahnya

Faisal juga mengatakan, dalam penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Bangen terlihat gagap dalam melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan Kota di Banten.

Kemudian, Koordinator Aksi Ari Opanda mengatakan, Hari ini Provinsi Banten berusia 20 tahun Usia yang dewasa bagi berdirinya sebuah provinsi. Di usianya yang ideal harusnya banten bisa menjadi patron good government. Namun saat ini tidak dewasa,” ujarnya

Ia juga menilai, Provinsi Banten menjadi provinsi penyumbang angka pengangguran tertinggi di Indonesia.

“Hal Ini prestasi yang buruk, terlebih di era pandemi ini. Tentu banyak aspek yang kemudian menjadi penyebab melambungnya angka pengangguran ini,” ungkapnya

Muhammad Soleh salah satu pengurus HMI cabang Serang, menilai dari mulai kurangnya lapangan pekerjaan serta kurangnya perhatian dalam sektor pendidikan untuk mencetak SDM berkuakitas sebagimana dulu janji politik WH-Andika mengenai programnya yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

“Kurang lebih sekitar 200 juta ditambah persoalan pemijaman ke PT. SMI yang nilainya Rp4 triliun sekian yang baru baru ini cair sekitar Rp800 miliar sekian yang seharusnya di alokasikan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional PEN tetapi lebih di fokuskan untu pembangunan Sport Center,” tutupnya

Aksi tersebut di kawal ratusan Polisi dengan mendepankan Protokol Kesehatan.(Hendra/zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan