banner 468x60 banner 468x60

Depresi, Seorang Pria Tewas Tergantung Diri di Pohon Nangka

Ramzy
15 Okt 2020 11:40
KONTAK KAMI 0 491
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Nasib nahas dialami seorang pria yang tewas meregang nyawa karena gantung diri di bawah pohon nangka yang tidak jauh dari rumahnya. Warga Kampung Barat, RT. 08/04, Desa Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang pun dibuat heboh dengan penenuan mayat pada, Kamis, 15 Oktober 2020 sekitar pukul 06.00 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa, IPTU Edi Sumantri mengatakan, korban berinisial WS berusia 37 tahun yang berprofesi sebagai kawasan swasta PT. Hing Subur Makmur, yang berlokasi di Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi yang merupakan warga setempat alias tetangga korban.

“Pukul 06.00 WIB, saat itu seorang saksi usai melaksanakan sholat subuh dan mengeluarkan kendaraan roda dua,” ujarnya kepada SuaraBantenNews.

Kemudian, kata dia, ketika berada di samping rumah, seorang saksi melihat korban dalam keadaan tergantung dengan posisi leher terikat oleh seutas tali tambang plastik yang terhubung dengan batang pohon nangka. Lanjut Edi, saat ditemukan korban menggunakan kaos berwarna putih merah dan celana panjang bahan berwarna hitam.

“Selanjutnya saksi melaporkan kejadian tersebut kepada warga lainnya,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah dan meminta pihak kepolisian untuk tidak dilakukan Visum. Akhirnya pihak keluarga membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan Visum. Menurut keterangan keluarga bahwa korban sempat mengalami Depresi.

“Saat dilakukan pemeriksaan tidak ada tanda akibat kekerasan. Di kemaluan korban mengeluarkan cairan sperma dan bagian anus korban mengeluarkan sedikit kotoran,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun SuaraBantenNews di lokasi kejadian, warga setempat menyebut sebelum korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, korban pernah menjadi korban penipuan dengan kerugian uang hingga mencapai jutaan rupiah. Ditambah lagi dengan adanya potongan gaji karyawan akibat dampak Covid-19, sehingga korban depresi dan nekat mengakhiri hidupnya di bawah pohon nangka.(Restu/zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan