Waspada Fenomena La Lina, Curah Hujan Meningkat

Ramzy
15 Okt 2020 16:53
1 menit membaca

SERANG (SBN) — Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di Tanah Air.

Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) Kelas I Serang Tarjono mengatakan, fenomena la nina adalah penurunan suhu permukaan laut di pasifik tengah, dan dapat itu mempengaruhi cuaca di Indonesia.

“Jadi bisa mensuplai uap air di Indonesia sehingga mempengaruhi curah hujan, bahkan diprediksi BMKG akan mempengaruhi curah hujan hingga meningkat 40 persen,” ucapnya saat ditemui di Kantor BMKG Klas I Serang, Kota Serang, Kamis, 15 Oktober 2020.

Banten, lanjut dia, salah satu daerah yang terkena fenomena La Lina, dan bulan Oktober ini fenomena tersebut sudah mulai memasukinya, dan diprediksi terjadi hingga akhir Desember 2020.

“La nina tidak terjadi setiap tahun, boleh dibilang jarang terjadi, paling 2 tahun hingga 8 tahun kemudian baru terjadi lagi,” jelasnya.

Dia mendorong agar semua pihak mewaspadai terhadap bencana hidrometeorologi, atau musibah banjir bagi di dataran rendah dan longsor di daerah pegunungan.

“Jadi kepada masyarakat dihimbau waspada, tetapi jangan juga kemudian panik. Hindari berita-berita hoax, kalau ada berita yang ragu silahkan konfirmasi ke BMKG terdekat,” tandasnya.(Hendra/zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan