Tidak Dianggarkan untuk Bina PMKS, Pemkot Serang Dinilai Tidak Berpihak ke Masyarakat Bawah

Joe
10 Mar 2021 13:59
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Sebelumnya diberitakan bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Serang setelah dirazia tidak dilakukan pembinaan, tetapi hanya diberikan ceramah dan langsung disuruh pulang. Sehingga setelah itu kembali ke jalanan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kota Serang Pujianto menilai, skema anggaran di Pemkot Serang kurang tepat, karena mengabaikan permasalahan sosial.

“Masalah itu, memang permasalahan yang cukup klasik, bahwa pemerintah dimanapun selalu bicara anggaran, saya tidak bisa pungkiri masalah itu karena memang kenyataannya Dinsos hari ini anggarannya paling terkecil,” ucapnya, Rabu (10/3/2021).

Artinya, sambungnya, ada sebuah skema yang kurang tepat yang dilakukan Pemkot, dalam hal ini kuasa pengguna anggaran yaitu Walikota.

“Sekarang inikan tidak begitu memprioritaskan tentang program-program kesosialan, itu yang seharusnya harus sebanding dengan pembangunan infrastruktur,” katanya.

Politisi Nasdem tersebut mengungkapkan bahwa, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan program kemanusiaan itu harus sebanding dengan program infrastruktur.

“Jangan terlalu fokus ke infrastruktur, SDM dan persoalan sosial juga harus menjadi prioritas, tapi saat ini saya melihat secara langsung dalam struktur APBD yang ada pengalokasian anggaran saat ini yang dilakukan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) maupun Badan Anggaran (Banggar) belum sesuai harapan masyarakat kecil,” katanya.

“APBD harus berdampak terhadap kepentingan masyarakat. Hari ini belum terasa bagi masyarakat menengah ke bawah. Kalau hanya infrastruktur saja, secara tidak langsung hanya masyarakat menengah ke atas saja, seperti yang punya mobil,” katanya.

Dia menjelaskan, masyarakat kecil butuh sebuah pembinaan agar mereka terlepas dari jeratan kemiskinan. Seperti hal nya manusia silver, mereka butuh pembinaan.

“Maka harus ada konsepsi yang jelas dari pemerintah bagaimana dengan keterbatasan anggaran tentunya tidak semua bisa diakomodir. Tapi ada sebuah upaya yang dilakukan, pembinaan itu seperti apa?, konsepsinya seperti apa?. Harus ada kolaborasi dari pemkot dengan dewan agar menemukan cara solusi yang terbaik,” katanya.

Dari awal, sambungnya, dalam pembahasan Banggar saya konsen agar menyelesaikan permasalahan ini. Mungkin upayanya waktu itu masih belum dilihat atau masih dipandang sebelah mata.

“Akan tetapi, jelas bahwa hari ini kita melihat dampaknya seperti apa kalau pemerintah tidak konsen terhadap masalah sosial ini. Apalagi Kota Serang menjadi etalase di Banten,” katanya.

“Kita bisa lihat di jalanan sekarang ini. Apakah pemerintah tidak melihat persoalan ini yang begitu nampak,” katanya. (Hendra)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan