banner 468x60 banner 468x60

Unpam Gelar Pelatihan Limbah Kertas di Parung Panjang, Bogor

Joe
21 Okt 2021 12:22
2 menit membaca

BOGOR (SBN) — Mahasiswa Universitas Pamulang mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Yayasan Darul Furqon Ramadhan, Kampung Bulak Sagak, RT 002/007, Desa Cibadung, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, menggelar Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kertas Menjadi Karya yang Bernilai Jual, Minggu (17/10/2021). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh 4 mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi Sarjana Akuntansi Semester 7.

Dosen pembimbing PKM Rudy mengatakan, kertas bekas yang menumpuk bisa berbahaya terutama untuk kondisi lingkungan sekitar. Bahkan yang paling parah, jika tumpukan kertas bekas ini terlalu banyak, maka dapat merusak ekosistem yang ada di sekitarnya dan membahayakan hewan.

Menurutnya, kertas dapat merusak kondisi tanah yang semula subur menjadi gersang.
Kertas yang berada di dalam tanah ini dapat menghambat penyerapan air untuk tanaman, sehingga berimbas pada tanaman yang mudah mati atau layu, serta terbunuhnya mikroba baik penyubur tanah.

“Bahkan, jika sampah kertas terus dibiarkan, maka dapat membunuh hewan, karena mereka dapat memakannya atau malah terjebak.
Apalagi jika dibuang di sungai, maka dapat menyebabkan tersumbatnya aliran sungai. Hal ini tentu akan mengakibatkan banjir saat turun hujan deras. Banjir ini pun membahayakan manusia, hewan, dan juga alam, karena dampak kerusakannya yang cukup besar,” katanya.

Menurutnya, dampak negatif dari pembuangan kertas sembarangan, maka penting bagi semua elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Lanjutnya, pengolahan kertas bekas bisa menjadi salah satu solusi yang paling tepat untuk mengatasi dampak lingkungan. Kata Rudy, kertas yang diolah bisa menjadi salah satu ladang penghasilan yang cukup menjanjikan untuk warga.

“Untuk membuat kerajinan ini, alat dan bahannya juga mudah didapatkan. Bahkan, bahan dan alat ini sering Anda gunakan dalam aktivitas sehari-hari,” katanya.

Sementara, salah satu peserta pelatihan, Gilang mengatakan, selama ini limbah kertas banyak , namun kurang dimanfaatkan. “Hal ini karena teman-teman belum memahami bagaimana mengelola limbah kertas tersebut menjadi karya yang bermanfaat ”. Sehingga dengan adanya program ini anak-anak diberikan pengetahuan bagaimana mengolah limbah tersebut menjadi karya yang bernilai jual yang mungkin suatu saat nanti akan bermanfaat dalam bidang kewirausahaan,” pungkasnya. (Ris)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan