KABUPATEN TANGERANG;Suarabantennews.com – Sekitar seratusan warga Desa Cangkudu melakukan aksi demonstrasi di depan PT. Bintang Orbit Surya Sejahtera (BOSS), di Jalan Raya Serang Km. 29,5, Desa Cangkudu RT 04/03, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat 28 Februari 2025. Aksi protes warga itu menuntut perusahaan menghentikan aktivitas produksi yang menyebabkan bau.
“Hari ini kami turun ke jalan, mendesak PT. BOSS ditutup karena sudah menyebabkan bau menyengat yang sangat menggangu kami,” kata Koordinator Aksi Romdoni.
Dikatakan Romdoni, akibat bau dari perusahaan itu, puluhan warga alami sesak nafas. Sebagian lain mengalami batuk-batuk. Bahkan, lanjut Romdoni, bau menyengat itu juga terasa perih di mata.
“Puluhan warga kena sesak nafas. Terasa engap di dada. Anak-anak kecil harus bolak-balik berobat. Mau sampai kapan? Mau sampai ada yang mati,” ujar Romdoni.
Romdoni juga menyayangkan sikap pasif Pemerintah Desa Cangkudu. Kata Romdoni, peristiwa bau sudah berlangsung berbulan-bulan. Sudah berkali-kali musyawarah. Namun pada setiap musyawarah, tidak pernah dihadiri Kepala Desa Cangkudu Abdullah.
“Sudah berkali-kali musyawarah, namun tak pernah ada Pak Kades. Bahkan sebelum bau, perusahaan ini juga menyebabkan banjir, untuk urusan banjir pun, Kades tidak pernah hadir,” terang dia.
Romdoni melanjutkan, sebelum menggelar aksi, warga sudah melayangkan surat kepada Kepala Desa Cangkudu. Melalui surat itu, warga meminta agar Kades melakukan tindakan. Namun, tidak kunjung ada respons.
“Kami anggap aparat pemerintah khususnya Pemerintah Desa Cangkudu tak peduli. Sehingga kami memutuskan turun aksi,” ucapnya.
Aksi unjuk rasa sempat memanas saat massa aksi menutup akses Jalan Raya Serang. Polisi yang berjaga berupaya menghalau. Tarik-menarik dan perdebatan antara massa aksi dan polisi pun tak terhindarkan.
Warga mengancam akan terus melakukan perlawanan apabila tuntutan tidak dipenuhi. Warga juga mengancam akan kembali melakukan aksi protes dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Perusahaan diketahui tak punya izin, tidak didemo pun harusnya belum boleh produksi. Apalagi ini malah sudah menyebabkan polusi,” tandasnya.(zie)