FPI Dibubarkan: Tokoh NU Kabupaten Tangerang Angkat Bicara

Joe
2 Jan 2021 12:16
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Berbagai kalangan masyarakat angkat bicara seputar pembubaran organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI). Ada yang pro, ada yang kontra.

Ketua PCNU Kabupaten Tangerang Encep Subandi berpendapat pembubaran FPI tentu merupakan hak dan kebijakan pemerintah dan sudah diputuskan dengan pertimbangan matang. Menurutnya, FPI tidak mewakili semua umat Islam di Indonesia. FPI diisi oleh segelintir umat Islam yang merupakan pencinta Habib Rizieq saja.

Selain itu, lanjutnya, selama belasan tahun FPI berdiri memang belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Pola-pola dakwah saja masih ada perbedaan di antara habib. Kalau mewakili umat Islam, tentu di kalangan habib itu tidak ada perbedaan, pasti sepakat,” ungkapnya, Sabtu, 2 Januari 2020.

Ia menilai masih banyak habib yang sepak terjangnya bisa diteladani selain Habib Rizieq dan gerakan Habib Rizieq belum mewakili syariah Islam itu sendiri.

“Kalau dinilai secara fiqih tentu menyalahi dalam hal dakwah karena memberi doktrin yang kuat kepada pengikutnya, terutama orang yang tidak tahu apa-apa,” ungkapnya.

Menurutnya, berdakwah harus dengan tegas, bukan dengan keras, seperti yang dicontohkan Rasulullah saw. Jika dengan keras, akibatnya sesama kiai yang tidak sepaham menjadi musuh. Permasalahan tersebut tidak pernah diklarifikasi oleh para petinggi FPI. Jika FPI memang memahami Al-Qur’an dan hadis, hendaknya sampaikanlah dengan santun.

“Selama ini kan yang ada ‘hancurkan’ dan ‘hancurkan’ saja,” tandasnya.

Encep menilai FPI salah dalam memaknai jihad karena yang dilawan adalah umat Islam sendiri, bukan umat di luar Islam. Menurutnya, lawan jihad dalam berperang adalah nonmuslim. Ini justru lain. Ketika berbicara jihad yang dilawan malah pemerintah.

“Banyak masyarakat yang tidak paham makna jihad. Jadi, harus diluruskan makna jihad sesungguhnya,” pungkasnya. (Restu/Zie/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan