SuaraBantenNews.Com – Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, banyak pekerja yang sering mengeluhkan masalah pada tubuhnya, mulai dari rasa pegal, kelelahan atau rasa nyeri pada area tubuh tertentu.
Kondisi ini dapat terjadi akibat lingkungan kerja yang kurang ergonomis, terutama karena postur tubuh yang salah, gerakan berulang, atau tekanan fisik berlebihan.
Sayangnya keluhan ini sering kali dianggap suatu hal yang biasa, padahal keluhan akibat kondisi pekerjaan yang tidak ergonomis berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang yang bahkan bisa bersifat menetap. Oleh karena itu, sangat penting menjaga posisi tubuh yang ergonomis pada saat bekerja untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan.
Apa itu Ergonomi?
Ergonomi mempelajari hubungan antara manusia dan elemen dalam sistem kerja, dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, serta meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko cedera melalui penataan peralatan yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan untuk menerapkan prinsip ergonomi di tempat kerja:
1. Menyesuaikan kursi dan meja kerja:
Pastikan kursi yang digunakan memberikan dukungan pada punggung bagian bawah, dan memastikan bahwa kaki dapat menapak di lantai. Selain itu, tinggi meja juga harus disesuaikan agar tangan bisa bekerja dalam posisi yang nyaman, tanpa harus membungkuk atau menekuk secara berlebihan.
2. Mengatur posisi layar komputer:
Pastikan posisi layar komputer sejajar dengan mata, sehingga kepala dan leher tidak perlu membungkuk atau mengangkat terlalu tinggi.
3.Menggunakan peralatan yang ergonomis:
Keyboard, mouse, dan kursi kerja yang dirancang secara ergonomis dapat membantu mengurangi tekanan pada otot dan persendian.
4. Pencahayaan Ruangan:
Pencahayaan ruangan perlu disesuaikan dengan jenis aktivitas yang dilakukan, dimana pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi perlu mendapatkan pencahayaan yang lebih terang serta minim dari adanya bayangan dan silau cahaya.
5. Mengambil istirahat secara teratur:
Lakukan peregangan atau gerakan setiap 30 menit untuk melemaskan otot yang tegang saat bekerja dalam suatu posisi statis yang lama.
dr. Arnold Fernando, Sp.OK, MKK selaku Dokter Spesialis Okupasi di Bethsaida Hospital Serang menerangkan, bahwa sebagian besar penyakit akibat kerja bisa dicegah dengan menciptakan lingkungan kerja yang ergonomis, sehat dan aman.
“Dengan menjaga postur tubuh yang benar dan didukung dengan lingkungan pekerjaan menggunakan peralatan yang ergonomis, risiko cedera dapat dikurangi dan kenyamanan dalam bekerja dapat meningkat,” terangnya.
Keluhan Akibat Ergonomi Kerja yang Tidak Sesuai
Akibat dari ergonomi yang tidak sesuai dapat menyebabkan keluhan fisik yang di tempat kerja seperti:
1. Nyeri Punggung dan Leher:
Akibat posisi duduk yang salah dan kursi yang tidak mendukung.
2. Nyeri Bahu dan Lengan:
Terjadi karena penggunaan alat kerja yang tidak ergonomis.
3. Mati Rasa atau Kesemutan di Tangan dan Jari: Disebabkan oleh tekanan saraf, seperti pada carpal tunnel syndrome.
4. Kelelahan Mata:
Akibat menatap layar terlalu lama atau layar yang tidak sejajar dan atau karena pencahayaan monitor maupun pencahayaan ruangan yang tidak ideal.
5. Sakit Kepala:
Dipicu oleh postur tubuh yang salah atau pencahayaan yang buruk.
6.Nyeri Lutut dan Kaki:
Karena posisi duduk yang tidak baik atau kurang gerak.
7. Kelelahan dan Kurang Konsentrasi: Timbul dari rasa tidak nyaman saat bekerja dalam kondisi tidak ergonomis.
8.Gangguan Sendi dan Tulang Belakang: Akibat postur buruk dalam jangka panjang, bangku dan atau meja kerja yang posisinya terlalu rendah/tinggi.
9.Nyeri Pinggul: Dari duduk terlalu lama di kursi yang tidak ergonomis.
10. Kram atau Nyeri Otot: Karena gerakan berulang atau akibat posisi statis dalam waktu yang lama.
Dikatakan dr. Arnold sebelum gangguan kesehatan terjadi terjadi, penting agar pemberi kerja dan pekerja itu sendiri untuk menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja termasuk ergonomi agar penyakit dan kecelakaan kerja bisa terhindar.
“Pemeriksaan kesehatan berkala pada pekerja dan identifikasi bahaya potensial di tempat kerja yang tepat dapat mendeteksi gangguan kesehatan akibat pekerjaan sehingga kondisi tersebut bisa dicegah agar tidak menjadi lebih berat dan tidak terulang pada pekerja lainnya,” tambahnya.
Layanan Konsultasi Kesehatan Kerja di Bethsaida Hospital Serang
dr. Tirtamulya, selaku Direktur Bethsaida Hospital Serang mengatakan, klinik Kedokteran Okupasi Kerja di Bethsaida Hospital Serang memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang kesehatan kerja termasuk konsultasi kesehatan berkala dan khusus, penegakan diagnosis penyakit akibat kerja, penilaian kecacatan kerja, penilaian kelaikan untuk kembali bekerja, hingga konsultasi terkait penerapan ergonomi di tempat dan juga pemeriksaan lingkungan kerja.
Selain itu perawatan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja juga bisa kami tangani. Bethsaida Hospital Serang menyediakan solusi yang menyeluruh untuk memastikan pekerja tetap sehat dan produktif di tempat kerja.
“Bethsaida Hospital Serang berkomitmen untuk menjadi mitra terbaik dalam menjaga kesehatan kerja dan mencegah cedera di lingkungan profesional,” tandasnya.