TANGERANG – Menjelang gegar Revolusi Industri 4.0 yang terus digaungkan pemerintah, memacu Universitas Bunda Mulya untuk meluncurkan program studi (prodi) Bisnis Digital.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Tonny Hendratono mengatakan, peluncuran program studi tersebut merupakan cara mereka dalam menjawab tantangan Presiden Joko Widodo.
“Sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, yang mengimbau kurikulum pendidikan di Indonesia untuk dapat disesuaikan untuk dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman, karena saat ini belumlah banyak kampus yang membuka prodi bisnis digital,” kata Tonny saat konferensi pers, Selasa (27/11/2018).
Ia menambahkan, era digital yang sedang dihadapi saat ini mempengaruhi perubahan yang besar terhadap perkembangan zaman.
“Sekarang ini saya bisa mengatakan terjadi perubahan luar biasa dengan dunia bisnis. Konsekuensi logis bagi perusahaan yang masih bisnis offline mau tidak mau harus mengubahnya ke online,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademi Kandi Sofia Senastri mengungkapkan, pihaknya juga telah menyiapkan kurikulum yang mengacu kampus luar negeri.
“Kita melakukan penyusunan kurikulum dengan cara desk comparison. Kita membandingkan dengan tiga universitas yang beberapa diantaranya dari Australia. Tapi tidak kita mentah-mentah kita tiru, kita hanya mencontoh lalu menyesuaikan dengan Indonesia,” tuturnya.
Untuk diketahui, biaya perkuliahan prodi ini sebesar Rp 9 juta per semester, hal itu sudah termasuk biaya pokok semester dan biaya perkuliahan. Mata kuliah yang diunggulkan ialah Bisnis Digital dan Teknologi Digital. Selain itu, prodi ini terbuka di kelas UBM Alam Sutera dan UBM Ancol.(apr)