Pelatihan Jurnalistik untuk Milenial Ujung Kulon

Joe
17 Nov 2020 11:03
2 menit membaca

PANDEGLANG (SBN) — Sejumlah remaja dari tiga desa di Ujung Kulon, Pandeglang, dibekali keterampilan jurnalistik, Sabtu–Minggu, 14–15 November 2020.

Pelatihan yang dihelat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang bekerjasama dengan Yayasan Sheep Indonesia itu berlangsung di aula Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Sebanyak 15 peserta dari tiga desa (Desa Taman Jaya, Ujung Jaya, dan Cigarondong) dengan antusias menyimak pemaparan materi jurnalistik dari para narasumber.

Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin mengatakan, selain membekali peserta dengan keterampilan jurnalistik, pelatihan itu juga memberikan pemahaman untuk menangkal berita bohong atau hoaks.

“Para peserta pelatihan harus dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk menimba ilmu jurnalistik sebanyak-banyaknya,” kata Sangki dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Sabtu (13/11/2020)

Sangki menekankan, seorang jurnalis harus berpedoman pada kode etik jurnalistik. Karya-karya jurnalistik, baik berita, foto, maupun audio visual yang dihasilkan seorang wartawan, harus memberikan pencerahan (edukasi) kepada pembaca agar terjadi perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

Narasumber lainnya, Aimar Rani berharap, setelah pelatihan ini peserta akan memiliki kemampuan jurnalistik yang baik untuk mempromosikan wilayah Ujung Kulon sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Banten.

“Media massa bisa dijadikan sebagai alat promosi keindahan Ujung Kulon,” ujarnya.

Sekretaris PWI Kabupaten Tangerang Mohamad Romli mengimbau para peserta untuk bersemangat mengikuti pelatihan tersebut agar bisa menjadi jurnalis profesional.

“Itu bisa dimulai dengan menjadi kreator konten yang mempromosikan hal-hal positif di media sosial, salah satunya adalah mempromosikan Ujung Kulon agar diketahui dunia,” kata Romli.

Ia menegaskan, di era internet, gadget menjadi produk yang sangat akrab dalam kehidupan manusia. Hal ini sekaligus menjadi peluang untuk berburu pundi-pundi rupiah di dunia maya. Kreator konten berpeluang besar mendapatkan penghasilan dari internet.

Karenanya, selain dibekali keterampilan menulis, Fajrin Raharjo, seorang fotogarfer profesional dari Tangerang, juga melatih 15 peserta itu menggunakan ponsel pintar (smartphone) untuk menghasilkan karya fotografi dan audio visual (video).

Selain dibekali teori fotografi, peserta juga berpraktik langsung memotret dan mengambil video.

“Untuk menjadi seorang fotografer yang andal kita harus menguasai teori dan teknik pengambilan gambar,” Kata pria yang akrab disapa Eky tersebut. (Mukri/Rom/Drk).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan