Menuju Sekolah Adiwiyata, SMPN 3 Cikupa Kembangkan Greenhouse di Sekolah

2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Saat ini seluruh siswa SD, SMP, dan SMA masih menjalani pembelajaran jarak jauh. Namun, itu tidak berarti keasrian dan kenyamanan sekolah ditinggalkan. Contohnya SMPN 3 Cikupa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, yang saat pandemi justru membangun greenhouse yang menarik dan dirawat secara maksimal.

Kepala SMPN 3 Cikupa Mamat Rohimat mengatakan, pihaknya menggerakkan kelompok kerja, mulai pembelajaran jarak jauh sampai perawatan sekolah. Karena itu ada komunikasi terus-menerus antara pihak sekolah dan orang tua siswa.

“Kami ingin sekolah tetap asri walau di tengah pandemi sekalipun,” terangnya.

Kelompok kerja greenhouse dengan koordinator Ely Sunarsih berhasil mewujudkan hal tersebut. Selain greenhouse, sekolah ini memang memiliki jumlah bunga yang cukup banyak.

“Kami terus merawat greenhouse ini walau di tengah pandemi,” ujar Mamat.

Sebuah ruang kosong di halaman sekolah dimanfaatkan untuk greenhouse tersebut.

Mamat yang juga mantan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Kemiri itu memaparkan, pengelolaan greenhouse diserahkan kepada Pokja Greenhouse yang beranggotakan beberapa siswa.“

Greenhouse merupakan salah satu pelengkap menuju Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Tangerang. Program Kementerian Lingkungan Hidup ini diyakini dapat mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dengan program Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekokah (PBLHS),” ungkap Mamat.

Ketua Pokja Greenhouse SMPN 3 Cikupa Ely Sunarsih menjelaskan, hasil pembelajaran ditentukan oleh banyak hal, di antaranya media pembelajaran. Karena itu, peran guru sangat penting dalam mendesain pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran berpengaruh pada motivasi belajar siswa.

Ely menjelaskan, greenhouse merupakan salah satu media pembelajaran IPA yang dapat memberikan motivasi ekstrinsik kepada siswa. Dalam pelajaran IPA SMP terdapat KD Pertumbuhan yang menekankan pada eksperimen. Pelaksanaan eksperimen memerlukan tempat yang representatif. Tempat yang representatif untuk pelaksanaan eksperimen pertumbuhan adalah greenhouse.

“Jika eksperimen dilakukan di tempat terbuka (di halaman atau kebun sekolah-red) banyak faktor lingkungan yang mengganggu, misalnya gangguan manusia, hewan, dan cuaca. Pada eksperimen tentang pengaruh jenis pupuk, jika terkena hujan pupuk akan larut sehingga hasil eksperimen tidak bisa dibedakan,” terang Ely.

Pembelajaran yang dilaksanakan di greenhouse memberikan suasana baru, lajut Ely. Siswa menjadi tidak mudah mengantuk, ceria, dan bersemangat. Kreativitas dan kerjasama kelompok dapat ditunjukkan dalam membuat rancangan eksperimen. Bahkan siswa berusaha membuat rancangan dengan berbagai variabel yang semakin ideal dan ide-ide yang dibuat menjadi lebih bervariasi. (Hum/Drk)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan