Antisipasi Covid-19, Para Guru SMK Islam Insan Mulia Jalani Rapid Test

2 menit membaca

PAGEDANGAN (SBN) — Selain mempersiapkan materi pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini, SMK Islam Insan Mulia, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, juga menggelar rapid test bagi guru dan karyawan di sekolah tersebut untuk mengantisipasi penularan covid-19.

“Kita ingin memastikan bahwa guru-guru SMK Islam Insan Mulia tidak terpapar covid-19. Sebanyak 50 guru dan karyawan wajib melakukan rapid test yang difasilitasi pihak sekolah,” kata Tetep Bimbing Gunadi, Kepala SMK Islam Insan Mulia, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Tetep menjelaskan, jika merujuk kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19, memang tidak ada kewajiban melakukan rapid test sebagai syarat pembelajaran tatap muka. Bahkan, sampai saat ini pun belum jelas kapan pembelajaran tatap muka akan diselenggarakan kembali.

Berita Banten, Berita Banten Terbaru, Berita Banten Hari Ini, Berita Kabupaten Tangerang, Berita Kabupaten Tangerang Terbaru, Berita Kabupaten Tangerang Hari Ini, Berita Pendidikan, Berita Pendidikan Hari Ini: Antisipasi Covid-19, Para Guru SMK Islam Insan Mulia Jalani Rapid Test

Para guru SMK Islam Insan Mulia, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, menjalani rapid test untuk memastikan terhindar dari virus korona, kemarin (24/1/2021). (SuaraBantenNews)

“Namun, untuk memperketat dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami berinisiatif memfasilitasi para guru dan karyawan untuk menjalani rapid test,” tegas Tetep yang juga anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang itu.

Sekolah yang memiliki program keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Perhotelan (PH), Asiten Keperawatan (Askep), dan Perbankan Syariah (PBS) ini masih tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh alias daring (online).

Pada saat rapid test, lanjutnya, ada guru yang terindikasi reaktif. Namun, pihak sekolah langsung meminta guru tersebut untuk mengikuti swab antigen. Setelah dilakukan swab antigen, ternyata hasilnya negatif.

“Kita pastikan guru-guru kami negatif dari covid-19,” terang Wakil Ketua Pena Ungu ini.

Ke depannya, pada saat pemerintah akan memberlakukan pembelajaran tatap muka, tidak menutup kemungkinan para anak didiknya akan diwajibkan menjalani rapid test atau tes swab antigen. Hal tersebut untuk memastikan bahwa anak didiknya itu dalam kondisi sehat, tidak terpapar Covid-19.

“Jika kita melakukan rapid test dari awal, akan mudah mendeteksi Covid-19. Kita juga akan lebih mudah memutus mata rantai penyebarannya,” tegasnya. (Mas/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan