banner 468x60 banner 468x60

Setelah Ramai Diberitakan, Warga yang Mengemis untuk Biaya Sekolah Anak Kini Bernafas Lega

Joe
19 Mei 2021 12:49
2 menit membaca

CILEGON (SBN) — Kabar adanya pengemis di dekat Kantor Wali Kota Cilegon lantaran tidak mampu menyekolahkan anaknya, kini sudah bernapas lega. Pasalnya, Pemerintah Kota Cilegon akan membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

Melalui akun Facebooknya, Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta menjelaskan, bersama Kepala Dinas Pendidikan serta anggota Komisi II DPRD Cilegon, mengunjungi kediaman keluarga tersebut, lantaran beredar di beberapa media.

Berita Banten, Berita Banten Terbaru, Berita Banten Hari Ini, Berita Cilegon, Berita Cilegon Terbaru, Berita Cilegon Hari Ini: Setelah Ramai Diberitakan, Warga yang Mengemis untuk Biaya Sekolah Anak Kini Bernafas Lega

Sanuji saat berkunjung ke Rumah Rosdiah usai Ramai di Pemberitaan (sumber faktabanten)

“Alhamdulillah sudah ada solusi dari Pemerintah Kota Cilegon terkait Pendidikan anak tersebut. Namanya Putri Ajeng, insya Allah anaknya memilih sekolah di SMK sambil mesantren. Segala sesuatunya akan diurus oleh Dinas Pendidikan.” terangnya.

Sebelumnya, Rosdiah (36) warga Jombang Kali, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon itu, nekat mengemis di persimpangan lampu merah alun-alun Kota Cilegon demi mewujudkan mimpi sang anak.

Selain Simpang Empat alun-alun Kota Cilegon, ia juga meminta-minta di tempat lain seperti Simpang Empat Damkar, Kecamatan Grogol.

Dalam menjalankan aksinya, Rosdiah mengalungkan karton bertuliskan permohonan bantuan untuk anaknya mendaftar sekolah dan terkadang ia pun ditemani sang suami, yakni Bahari (51).

“Sebelumnya tidak pernah,” ujar Rosdiah di lokasi, persimpangan lampu merah alun-alun, Selasa (18 Mei 2021).

Hal Itu menurutnya, terpaksa ia lakukan demi anak untuk dapat mengenyam pendidikan setelah lulus dari Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang.

Sementara itu, Gita Bahari suami dari Rosdiah mengaku terpaksa mengemis di jalanan karena keinginan besar dari anaknya untuk lanjut sekolah. Sementara, ia sudah tidak memiliki biaya lagu, lantaran pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang jasa kunci duplikat.

Namun, pendapatannya menurun drastis sejak 7 bulan lalu bahkan sudah tidak menentu akibat pandemi covid-19.

“Anak saya ini mau sekolah ke SMK, tapi tidak punya biaya.” ujarnya kepada wartawan.

Dia menyatakan pihaknya sudah mencoba mendaftarkan sekolah anaknya di Jawa, karena alasan di sana memiliki saudara. Namun, ternyata juga membutuhkan biaya besar.

Oleh karena itu, ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk bisa bersekolah di Kota Cilegon. (Wawan)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan