banner 468x60 banner 468x60

Benyamin Davnie Tinjau PTM Hari Pertama Tingkat SMP di Tangsel

2 menit membaca

TANGSEL (SBN) — Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas hari pertama di SMPN 8 Tangsel, Senin (6/9). Dalam peninjauan tersebut Wali Kota Tangsel didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono serta Ketua DPRD Tangsel Abdul Rasyid.

Benyamin menjelaskan bahwa kebijakan pelaksanaan PTM ini baru dimulai untuk tingkat SMP, baik negeri maupun swasta. Yang bisa melakukannya adalah sekolah yang sudah mengisi Dapodik untuk kesiapan PTM Terbatas dan ada 168 sekolah yang sudah siap dan bisa melakukan PTM Terbatas.

”Alhamdulillah, semua perangkat infrastruktur untuk layanan kesehatan di sini sudah cukup bagus,” ujar Benyamin saat meninjau SMPN 8 Tangsel.

Dia menambahkan bahwa jika dalam satu minggu perkembangan penanganan covid-19 menunjukkan progres, direncanakan minggu depan PTM untuk tingkat SD, TK, dan PAUD bisa dimulai.

Benyamin juga menyatakan bahwa dia melihat antusiasme para siswa dalam menyambut PTM Terbatas. Meskipun belum 100 persen, proses tatap muka ini tetap dilakukan secara berkualitas oleh murid dan guru.

Dia menambahkan, untuk sekolah tatap muka ada catatan, yaitu selain sudah divaksinasi, para siswanya juga harus tetap mematuhi prokes di dalam sekolah maupun di luar sekolah dengan tetap menggunakan masker.

Benyamin juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi mengenai kegiatan PTM terbatas melalui tinjauannya itu.

“Nanti kita liat perkembangan dalam satu minggu ke depan. Jika siswa-siswi ini ada yang belum divaksinasi, pihak sekolah bisa berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk vaksinasi. Persentase vaksinasi siswa-siswi di Tangsel sendiri sudah mencapai 90 Persen,” ujarnya.

Benyamin menjelaskan sistem PTM Terbatas yang dilaksanakan, yakni rombongan pelajar A masuk kelas dan rombongan B belajar online pada hari Senin dan Selasa. Hari Rabu sekolah dibersihkan dan Kamis sampai Jumat rombongan B masuk kelas, rombongan A online.

“Mereka bergiliran dan itu pun hanya 4 jam maksimal pembelajaran yang diberikan,” ungkapnya.

Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid menjelaskan bahwa pihaknya perlu memeriksa beberapa sekolah lainnya untuk memastikan implementasi kesesuian sebagaimana yang sudah ditentukan agar bisa menjadi bahan evaluasi untuk mempertimbangkan lagi PTM Terbatas ini.

”Untuk sementara, dari apa yang ditinjau semuanya sesuai dengan ketentuan, termasuk fasilitas dan sistem pembagian kelasnya,” ujar Rasyid yang melakukan peninjauan secara langsung bersama Wali Kota Tangerang Selatan itu. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan