Guru Honorer Tangerang Menangis di Hadapan Anggota Dewan

Ramzy
15 Okt 2018 14:09
2 menit membaca

TANGERANG – Puluhan guru honorer yang hadir saat audiensi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang menangis, Senin (15/10/2018).

Mereka tidak bisa menahan tangis saat buka-bukaan soal nasib mereka yang tidak jelas.

Salah seorang guru yang menangis adalah Husnan, guru honorer K2 menangis saat menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat.

Baca Juga : Hari ini, Guru Honorer di Kabupaten Tangerang Mogok Mengajar

Ia mengakatan bahwa penghasilan yang didapat selama ini tidak menutup untuk kebutuhan selama satu bulan. Bahkan terkadang harus nombok untuk menutup kebutuhannya, karena menurutnya kebutuhan untuk satu keluarga sekarang naik.

“Kami meminta agar kami diperlakukan seperti guru honorer yang ada di Tangerang Selatan, setidaknya tidak nombok untuk kebutuhan bulanan,” kata Husnan sambil berlinang air mata.

Ia pun menyampaikan bahwa bagaimana Tangerang jadi gemilang, bila tenaga pendidik generasi Tangerang tidak diperhatikan, sampai harus mogok mengajar demi menuntut kesejahteraannya.

“Tangerang bisa gemilang karena ada peran pendidik generasi muda didalamnya, tapi saat ini gimana Tangerang bisa gemilang bila pendidiknya tidak diperhatikan,” ucapnya.

Husnan dan para guru honorer menuntut dicabutnya peraturan PERMEN-PAN RB Nomor 36 dan 37 Tahun 2018 tentang membatasi usia maksimal 35 untuk CPNS, dan meminta agar dinaikannya upah guru honorer Kabupaten Tangerang yang sebelumnya hanya Rp 800.000 perbulan menjadi Rp 3.600.000 atau UMR perbulannya.

“Kami semua para honorer berharap pencabutannya peraturan PERMEN-PAN RB, serta naiknya upah yang tadinya Rp 800.000 menjadi UMR, ya minimal sama lah dengan Tangerang Selatan,” tandasnya. (Alv/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan