banner 468x60 banner 468x60

Pilkada Cilegon: Yang Dicari Gagasan, Bukan Narasi Like or Dislike

Joe
6 Jul 2020 21:44
OPINI POLITIK 0 551
3 menit membaca

OPINI

Oleh Asep Sunaryo

CILEGON (SBN) — Kontestasi perpolitikan di Pemilihan Walikota Cilegon (Pilwalkot Cilegon) masih terlihat normatif, bahkan konsep yang dibangun dinilai hanya pada pemikiran warga agar memilih pemimpin yang didasarkan pada suka dan tidak suka (like or dislike). Karena itu, saya mendesak bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota untuk membuat narasi politik yang mendidik masyarakat Kota Cilegon, bukan saling tuduh atau serang satu sama lain.

Intinya, masing-masing bakal calon harus mampu memberikan gagasan bagaimana masa depan Kota Seribu Industri ini. Para bakal calon harus memiliki gagasan bagaimana geografis dan cara memanfaatkan posisi strategis Kota Cilegon untuk pertumbuhan di segala bidang.

Selain itu, patut juga disampaikan narasi memperbaiki lingkungan di Kota Cilegon, baik perihal masalah banjir maupun polusi yang dihasilkan kegiatan industri ataupun rumah tangga. Juga perihal pendidikan, apa yang harus diperbaiki dan bagaimana sumber daya manusia yang unggul itu diciptakan dari pendidikan.

Saya juga meminta kepada masing-masing bakal calon untuk menyuguhkan konsep porsi APBD yang tepat, artinya tidak menyasar di setiap dasar kebutuhan warga. Kemudian proses pencegahan korupsi dapat dikawal mulai dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pelaksaan mata anggaran di APBD. Jangan sampai porsi APBD lebih besar untuk belanja pegawai.

Apabila narasi dan gagasan yang lebih diutamakan dibangun masing-masing balon untuk perpolitikan saat ini, saya yakin warga lebih memilih wali kota atas dasar ketertarikan akan konsep membangun Kota Cilegon. Kalau saat ini tampaknya yang dibangun hanya narasi politik baik dan buruk yang membawa pada perpecahan sehingga akhirnya warga memilih pemimpin atas dasar suka atau tidak suka.

Apabila masing-masing calon tidak bisa menyuguhkan konsep membangun dan memajukan Kota Cilegon serta menyelesaikan masalah yang dirasakan setiap warga Cilegon, lebih baik mengintrospeksi diri, bahkan tidak usah memaksakan diri untuk maju dalam kontestasi pilkada Kota Cilegon.

Sampai saat ini blum ada hal yang menunjukkan bagaimana arah Kota Cilegon mendatang. Semua terbang menjulang tinggi di atas awan, padahal konsep pemerintah daerah itu ditopang dengan peraturan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sehingga arah pembangunan dan kewenangan pun diatur di dalam undang-undang ini.

Konsep bagaimana agar rakyat hidup sejahtera dan memiliki hunian yang layak bagi masyarakat di tengah kegiatan industri, justru hal ini tidak terlihat tersampaikan oleh para bakal calon yang saat ini namanya mulai terpampang di bursa pencalonan.

Baik penantang maupun petahana tidak melihat akan hal itu. Kita seperti tinggal di kota yang lambat dalam pertumbuhan dan kemajuan, namun seolah-olah menjadi hal biasa. Masyarakat Kota Cilegon mencari figur dan sosok yang bisa membawa Cilegon ke arah yang lebih baik lagi. (*)

***

Asep Sunaryo adalah Anggota Majelis Penasehat Pusat Ikatan Mahasiswa Cilegon.


Penyangkalan: Setiap artikel yang dimuat dalam kategori Opini di Suarabantennews.com mencerminkan pendapat dan menjadi tanggung jawab penulisnya. Suarabantennews.com tidak menjamin validitas dan akurasi informasi yang disampaikan dalam opini tersebut.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan