Pria di Solear Idap Penyakit Aneh dan Butuh Bantuan

Ramzy
17 Okt 2018 09:58
3 menit membaca

TANGERANG – Masa tua yang harusnya bisa dinikmati dengan keluarga, harus dihabiskan Tatang di dalam rumah. Pasalnya pria 55 tahun itu menderita penyakit aneh yang dideritanya.

Warga Kampung Cikareo RT 06/03 Desa Cikareo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang itu, sudah 3 tahun bergelut dengan penyakit yang dideritanya. Bagian kepala membesar, dan bola mata sebelah kiri semakin membesar.

Tatang dan keluarga pun binggung terhadap penyakit yang menimpanya tersebut. Meski sudah berulangkali keluar masuk rumah sakit, tetapi penyakit aneh itu tak kunjung bisa disembuhkan.

Harta benda pun sudah ludes untuk penyembuhan penyakit tersebut. Ia dan keluarganya tak mampu lagi memeriksakan penyakit itu karena kehabisan biaya. Mereka saat ini hanya bisa berharap kepada uluran tangan masyarakat dan pemerintah yang peduli terhadap penderitaannya tersebut.

“Sudah sejak tiga tahun yang lalu sakitnya. Namun, baru beberapa bulan ini semakin parah, Saya sendiri tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba kepala membesar. Bola mata membesar dan berubah seperti ini,” kata Tatang, Rabu (17/10/2018).

Ia menuturkan, dirinya saat ini hanya bisa pasrah karena keluarga tidak mempunyai biaya lagi untuk penyebuhan. Ia selama ini tinggal bersama istrinya Emun (50) tahun, dengan anak bungsunya Saepul Bahri (28).

Sementara Anak Pertama Siti Umyati (30) dan Anak Kedua Yati Hartati (28) sudah berkeluarga dan tidak tinggal serumah.

“Mau gimana lagi, kami sekarang hanya bisa pasrah, dan berharap ada yang membantu, kalau sedang datang rasa sakit, hanya bisa terdiam diri, merasakan rasa sakit, kejang dan tidak tidur dua hari dua malam,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua RT 06 Samsudin mengungkapkan, sudah lama warganya menderita penyakit yang langka tersebut. Berbagai upaya juga dilakukan keluarga dengan dibantu masyarakat dan Desa. Namun hingga kini belum membuahkan hasil yang baik.

Tatang oleh keluarganya dan pemerintah Desa Cikareo sempat dibawa ke RSUD Balaraja untuk mengecek atau memeriksakan penyakitnya. Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit itu, pihak dokter meminta Tatang dirujuk ke RS Siloam. Lantaran tidak mempunyai biaya untuk operasi, akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Dulu sudah pakai BPJS Kesehatan kelas 2 dan dari pihak Desa Cikareo membantu mengantarkan pake mobil Desa. Namun ketidak adaannya biaya operasional untuk bolak baliknya ke Rumah Sakit, akhirnya Tatang dibawa pulang ke rumah,” ungkapnya.

Usai pulang dari RSUD Balaraja, lanjut dia, Tatang tidak mendapatkan perawatan medis. Bahkan, pihak keluarga juga sudah berkeliling ke beberapa pengobatan tradisonal, namun belum sembuh juga.

“Kami juga berusaha terus mendampingi Tatang agar mendatakan penanganan, tetapi hingga kini belum bisa sembuh,” terangnya.

Menurut dia, penyakit aneh yang diderita itu juga membuat Tatang depresi. Ia tak pernah keluar rumah. Karena kondisi tubuh sudah tidak bisa digerakan dan seluruh badan terasa kaku dan lemas.

“Sangat memprihatinkan, kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Tapi, akibat keterbatasan dana penyakit Tatang belum bisa disembuhkan, semoga pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang dan para Dermawan bisa membantu,” ucapnya.(Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan