Kue Kering Tangerang Menembus Perbukitan Jono di Sigi

Ramzy
21 Okt 2018 19:46
2 menit membaca

SIGI – Tiga minggu berlalu pasca bencana, puluhan relawan Kabupaten Tangerang masih terus menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah terdampak gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi. Tidak tanggung-tanggung, mereka menembus Desa Jono, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Mereka melintasi medan yang sulit dengan kondisi jalan bebatuan.

Gempa juga mematahkan aspal dan jalan beton menuju desa tersebut. Kondisi di sana sebagian warga masih mengungsi, baik di penampungan sementara maupun tenda-tenda yang disiapkan masyarakat,  relawan maupun organisasi kemanusiaan lainnya.

Relawan Kabupaten Tangerang terus bersemangat mulai membantu di dapur pos penampungan, hingga membantu berbenah di desa itu. Teriak gembira saat, relawan Harrys Yasin (60) membagikan kue kering yang dibawa dari Tangerang.

“Kami berbagi rasa, berbagi keceriaan di Jono, Kecamatan Dolo Selatan yang tertimpa bencana gempa di Kabupaten Sigi,” ungkap relawan yang telah mengabdi lebih dari 20 tahun.

Kue kering yang dibawa dari Tangerang adalah sumbangan masyarakat Tangerang, lanjut Harrys, selain itu kue kering terbebut dibuat langsung oleh warga Kelurahan pinang, Kota Tangerang.

” Warga Tangerang sendiri yang membuat untuk korban gempa di Palu, Sigi dan Donggala. Ini cara masyarakat kami berbagi dan ikut merasakan,” ungkapnya.

Ketua Tim Relawan Kabupaten Tangerang Mohamad Bayuni menambahkan, rasa empati saling berbagi dan saling merasakan keprihatinan yang terjadi di Kabupaten Sigi akibat gempa menggugah pihaknya berangkat kesini desa tersebut

“Ini rasa empati kami kepada masyarakat Kabupaten Sigi, khususnya di Jono,” ucap Bayuni yang juga pernah menjadi Guru di Kabupaten Tangerang.

Salah seorang warga, Mama Rendi (37) mengungkapkan terimakasih telah memberikan bantuan kepada masyarakat di desanya. Pasalnya, masyarakat sangat membutuhkan bantuan dan relawan Tangerang ramah dan baik-baik.

“Kuenya sangat enak, renyah  dan  manis. Anak-anak disini suka sekali,” ujar mama Rendi saat ditemui di tenda penampungan, Sabtu,(20/10/2018).

Di Desa Jono pun para relawan sedang mengadakan acara trauma hilling, dan membangun MCK di pemukiman bukit Jono, terpantau di sana gereja, sekolah, dan rumah masyarakat runtuh akibat gempa  yang melanda di Sulawesi Tengah. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan