Tolak Proyek Geotermal, Santri Padarincang Gelar Muhadoroh Akbar

Joe
7 Feb 2020 20:19
1 menit membaca

SERANG (SBN) — Penolakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Geotermal di Padarincang, Kabupaten Serang, hingga kini bermunculan. Kali ini, penolakan datang dari kalangan santri berbagai pondok pesantren di sekitar proyek tersebut. Acara muhadoroh dalam rangka penolakan ini digelar di Pondok Pesantren Furu Aroudhotul Baqiat, Desa Citasuk, Padarincang.

“Muhadoroh ini untuk memperluas semangat penolakan proyek geotermal di sini, sekaligus menegaskan kepada Pemerintah bahwa masyarakat Padarincang tetap menolak proyek tersebut,” ucap koordinator santri Padarincang, Kardi, saat dihubungi lewat telepon, Jumat (7 Februari 2020).

Santri Padarincang, ungkapnya, akan selalu berada di barisan terdepan bersama masyarakat untuk menolak proyek geotermal ini karena khawatir dengan dampak yang akan timbul terhadap alam Padarincang.

“Kami menyatakan dengan tegas akan tetap mempertahankan alam Padarincang agar jangan dirusak oleh pihak mana pun,” ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Furu Aroudhotul Baqiat Eha Suhaemi berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat menyerap aspirasi masyarakat Padarincang yang menolak proyek tersebut.

“Kami berharap proyek ini tidak dilanjutkan karena akan berdampak besar. Masyarakat juga pasti akan tetap menolak. Pemkab Serang harus melindungi kepentingan rakyatnya,” harapnya. (Hendra/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan