Tercatat 429 Meninggal dan 1.485 Luka-Luka, Sejak Tsunami Menerpa Banten dan Lampung

Ramzy
26 Des 2018 10:37
2 menit membaca

PANDEGLANG – Hari ketiga pasca bencana Tsunami Selat Sunda yang melanda 5 kabupaten di wilayah pesisir Provinsi Banten dan Lampung. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah korban sementara yang terdata, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB.

Data yang disampaikan langsung Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, menerangkan, terdapat sebanyak 429 orang meninggal dunia, 1485 orang luka-luka, 154 orang masih belum ditemukan (hilang), dan 16.082 orang dalam pengungsian.

Selain jumlah korban jiwa, bencana Tsunami Selat Sunda itu pun, telah meratakan sedikitnya 882 unit rumah, 73 unit penginapan, hotel dan villa, 60 unit warung dan toko, 434 unit perahu dan kapal, 24 unit kendaraan roda empat, 41 unit kendaraan roda dua, 1 dermaga, serta 1 selter rusak parah.

“Dari lima kabupaten yang terdampak tsunami, seperti Kabupaten Pandeglang dan Serang di Banten, maupun di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Lampung. Kabupaten terparah dari dampak musibah tsunami tersebut, berada di Kabupaten Pandeglang, dengan sebagian besar korban berasal dari wilayah itu,” papar Sutopo, dalam rilisnya.

Dikatakannya, jumlah korban yang terdata di daerah terdampak di Kabupaten Pandeglang sendiri, ada sekitar 290 orang meninggal, 1.143 orang luka-luka, 77 orang hilang, 14.390 orang mengungsi. Dimana data tersebut diakuinya, baru data sementara yang kemungkinan akan kembali bertambah, seiring masa tanggap darurat dan evakuasi selama 14 hari, yang terhitung sejak 22 Desember 2018.

Sementara diungkapkan Kordinator Media Crisis Center (MCC) Tsunami Selat Sunda, bentukan PWI dengan SMSI, Nana Sutisna Amdan, mengatakan. Untuk jumlah korban bencana tsunami di wilayah Kabupaten Pandeglang, yang masuk ke MCC, terdapat sekitar 274 orang meninggal, 675 orang luka-luka dan 38 orang hilang.

“Dari data itu pun, tercatat sebanyak 459 unit rumah rusak, 21 unit kendaraan roda empat dan 34 unit kendaraan roda dua rusak, serta 997 orang saat ini berada di tempat pengungsuan. Data ini khusus untuk wilayah Pandeglang, yang tersebar di Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Leusung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Menes, Jiput, Pulau Handeuleum, dan Banyu Asih,” jelas Nana.

Dikatakannya juga, bahwa keberadaan MCC itu, yakni untuk memberikan, atau memverifikasi data yang ada, maupun yang banyak berseliweran dr berbagai sumber, terkait jumlah data korban, maupun yang lainnya, yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Data yang ada di kami ini, mudah-mudahan dapat kami pertanggung jawabkan. Karena data yang ada di kami ini, merupakan data yang telah terverifikasi pihak berwenang. Karena memang data ini kita kumpulkan dari pihak yang langsung menangani, baik di lokasi bencana, posko utama penanganan tanggap darurat bencana tsunami dan gelombang tinggi, maupun dari pihak Basarnas,” tegasnya.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan