SuaraBantenNews.Com – Tewasnya Pilot SAM Air, Mochamad Saefurubi Azhar (43), dalam kecelakaan pesawat di wilayah Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, menjadi duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya.
Dari keterangan salah seorang teman dekatnya, almarhum meninggalkan dua orang anak berusia 12 dan 8 tahun serta seorang istri yang tengah hamil tiga bulan.
“Ada dua anak perempuan yang besar baru lulus SD usianya sekitar 12-13 tahun dan yang kecil sekitar 8 tahun dan seorang istri yang sedang hamil tiga bulan,” kata Abu Asirin, teman dekat korban kepada wartawan, Senin 21 Oktober 2024.
Menurut Abu, sebagai salah satu pengurus masjid di masjid At-Taqwa Citra Raya, di setiap kegiatan sosial keagamaan almarhum lah yang bersentuhan langsung dengan para mustahik (penerima zakat).
“Jadi banyak kesannya lah beliau ini, luar biasa lah gitu, orang baik lah begitu,” ujarnya.
Secara pribadi, Abu terakhir bertemu dengan almarhum saat pembagian daging kurban IdulAdha lalu.
Almarhum pilot Saefurubi juga pernah mengalokasikan bantuan ke ponpes rehabilitasi miliknya yang dikhususkan bagi warga yang terkena gangguan jiwa, narkoba, dan orang terlantar.
“Jadi kesan indah terus yah sering berketemu dengan saya pribadi dalam momen-momen yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, jenazah almarhum Saefurubi tiba di rumah duka di kawasan Cluster Citra Raya siang tadi (21/10/2024), sekira pukul 13.00 WIB.
Sebelum disalatkan, dirinya juga diperkenankan oleh pihak keluarga untuk melihat wajah almarhum terakhir kalinya. Menurutnya, saat itu terlihat guratan senyum di wajah pilot yang dikenal dermawan dan aktif di masjid itu.
“Wajah senyum. Senyum Alhamdulillah ya. Artinya wajah itu wajah yang baik lah gitu kan. Tentunya kita punya keyakinan karena beliau sedang menjalankan tugas mencari nafakoh untuk keluarga,” tukasnya.