SuaraBantenNews – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui program Hibah PKM Dikti, bersama dengan Satgas PPKS, menggelar kegiatan “Satgas PPKS UMN Goes to Madrasah Aliyah Raudlatul Irfan” pada 14-15 Oktober 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan seksual melalui edukasi dan diskusi interaktif.
Acara ini dihadiri oleh tiga pembicara kunci: Yanuar Lurisa Aldio S.Psi dari Student Support UMN, Dian Indraswari dari Satgas 3 Dosa Besar Kemendikbudristek, dan Widuri, Deputy Director ICT Watch. Mereka diundang untuk memberikan wawasan kepada peserta, yang terdiri dari siswa dan tenaga pengajar, mengenai cara mencegah dan menangani kekerasan seksual.
Pembukaan acara dilakukan oleh Muhibudin S.TH.I, M.M., Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Raudlatul Irfan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menghadapi isu kekerasan seksual. Intan Primadini, S.Sos., M.Si., sebagai ketua Satgas PPKS UMN, juga menyampaikan pandangannya tentang urgensi kegiatan ini, diikuti oleh Dr. Wanda Gema Prasadio Akbar Hidayat sebagai ketua pelaksanaan.
Sesi pertama seminar dibawakan oleh Yanuar Lurisa Aldio, yang mengangkat tema “Menjadi Teman Baik dalam Mendengar.” Yanuar menjelaskan pentingnya mendengarkan sebagai langkah awal untuk menunjukkan empati kepada korban. Acara dilanjutkan dengan sesi roleplay interaktif yang melibatkan siswa dalam berbagi pengalaman serta berlatih menjadi pendengar yang baik.
Sementara itu, para staf Satgas PPKS UMN dan tenaga pengajar Madrasah Aliyah Raudlatul Irfan terlibat dalam diskusi kelompok terfokus (FGD) yang membahas Permendikbud 46 Tahun 2023 sebagai acuan dalam membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (TPPKS).
Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan sambutan MC sebelum dilanjutkan oleh Widuri. Dalam sesi ini, ia membahas Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan pentingnya keamanan digital. Peserta diberikan praktik langsung untuk memeriksa privasi digital mereka dan menganalisis kasus-kasus nyata yang berkaitan dengan KBGO.
Dian Indraswari kemudian mengambil alih dengan materi tentang “Gender dan Relasi Sehat.” Ia mengajak peserta untuk memahami konsep gender dan relasi yang sehat tanpa kekerasan. Dian juga menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil jika seseorang mengalami kekerasan, serta informasi mengenai layanan yang dapat dihubungi.
Menutup kegiatan, peserta melakukan penandatanganan spanduk sebagai simbol komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual. Dengan langkah ini, diharapkan kesadaran dan tindakan nyata semakin meningkat di kalangan generasi muda. (*)