Ketua PGRI Kota Serang: Gaji Guru Dihitung Sampe Kalkukator Rusak Juga Gak Bakal Ketemu

Joe
25 Nov 2021 15:29
1 menit membaca

SERANG (SBN) — Ketua Persatuan Guru Kota Serang (PGRI) Ali Imron mengatakan, gaji guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau guru honor masih belum dapat mensejahterakan.

Padahal, menurutnya, hampir semua guru di Kota Serang pada lulusan sarjana, yang mana biaya pendidikan perguruan tinggi tersebut tidak murah.

“Rata-rata guru itu S1. Pas kuliah saja rata-rata dibiayai sama orang tuanya Rp1 juta perbulan. Masa ketika ngajar jadi guru honornya Rp500 ribu,” ucap Ali saat menjadi pembicara di Acara Peringatan Hari Guru Tingkat Kota Serang di Hotel Dewija, Koya Serang, Kamis (25/11/2021).

Ali menjelaskan, jika dihitung sesuai dengan kebutuhan hidup saat ini maka tidak akan ketemu.

“Jadi kalau itung-itungan pake kalkulator, sampai rusak kalkulatornya pun tidak ketemu,” ungkapnya.

Mana ada, tambahnya, dengan Rp500 ribu bisa hidup, tetapi, sambungnya, faktanya guru-guru bisa hidup, bahkan bisa mengajar dan bisa eksis.

Sementata itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Alpedi mengatakan, setiap tahun APBD Kota Serang dari 1,3 Triliun, 20 sampai 30 persen dialokasikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Jadi gaji guru non PNS diperoleh dari dana bos dan bantuan pemkot berupa kadedeh Rp 200 ribu,” katanya.

Dia berharap ada kewenangan dari pimpinan.

“Saya berharap ada tambahan honor agar gurunya bahagia. Kalau kaedehnya dari pemkot Rp 500 ribu saya bersyukur,” katanya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan