BGN Tangsel Pastikan Distribusi MBG ke Sekolah Tetap Berjalan Pasca Ada Temuan Makanan Diduga Basi 

waktu baca 2 menit
Selasa, 29 Jul 2025 18:02 9 Rikhi Ferdian Herisetiana

Suarabantennews.com – Badan Gizi Nasional (BGN) pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tegaskan distribusi makan bergizi gratis tetap berjalan pasca ditemukannya makanan diduga basi di SDN 03 Rawa Buntu pada Kamis 17 Juli 2025 lalu.

Kepala SPPG Tangsel Nindy Sabrina menuturkan, kejadian makanan diduga basi tersebut dilaporkan oleh salah satu wali murid di dalam video yang menyebutkan bahwa tahu bakso ayam tersebut berlendir dan memiliki rasa yang aneh.

Setelah dikonfirmasi ke pihak sekolah, sambungnya, ternyata makanan yang diberikan adalah makanan pagi yang dibagikan dan dikonsumsi anak di sore hari.

“Ahli gizi SPPG menyebutkan makanan tersebut sudah diuji secara organoleptik (rasa, tekstur, aroma) pada pagi hari sebelum dibagikan dan hasilnya aman untuk didistribusikan,” terangnya, Selasa (29/7/2025).

Nindy tak menampik memang perlu adanya pengawasan ketat di masing SPPG dalam proses pembuatan makanan. Akan tetapi, edukasi untuk siswa dan wali murid juga perlu dilakukan bahwa makanan basah yang dibagikan sebaiknya dikonsumsi dalam jangka waktu dua jam.

“Kejadian ini tidak membuat SPPG lainnya di Tangerang Selatan untuk berhenti operasi. Proses evaluasi dilakukan hanya di SDN Rawa Buntu 03 saja,” tuturnya.

Ia menambahkan saat ini MBG di Tangsel telah bekerja sama dengan dinas kesehatan dan puskesmas dalam monitoring kualitas makanan yang diberikan.

Setiap SPPG juga dimonitor badan intelijen negara (BIN) daerah Tangsel dan instansi agar program ini berjalan sesuai koridor.

“Agar penerima manfaat mendapatkan kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan harapan,” pungkasnya.

Ia menambahkan, Program MBG di Tangerang Selatan sudah berjalann sejak Januari 2025 dengan total 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di wilayah Tangsel.

“Dan kurang lebih telah melayani 40 ribu penerima manfaat mulai anak sekolah dan berkembang ke bumil, busui, dan balita,” tandasnya.

Sebelumnya, ramai diberitakan pihak SDN Rawa Buntu 03 Tangsel mengeluhkan adanya makanan yang diduga basi MBG yang dibagikan kepada 900 siswa di sekolah tersebut.

Makanan berupa tahu isi tersebut diterima siswa dalam keadaan sudah berlendir. Hal itu pun menuai protes dari para orang tua murid karena menanggap anak-anaknya diberi makanan basi.

“Setelah kami cek ternyata menunya tahu isi yang sebagian sudah berlendir. Menurut siswa rasanya aneh, tidak enak, sudah basah seperti sudah basi. Akhirnya banyak yang terbuang karena anak-anak tidak suka,” terang Kepala Sekolah SDN 03 Rawa Buntu Tangsel, Amir Mahmud saat dikonfirmasi.

Rikhi Ferdian Herisetiana

LAINNYA