Disnaker Kabupaten Tangerang Buka Peluang Kerja ke Jepang dan Tingkatkan Kompetensi Tenaga Lokal

waktu baca 2 menit
Minggu, 12 Okt 2025 20:13 0 Redaksi

TANGERANG – Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan tenaga kerja unggul dan berdaya saing global. Dua program strategis kembali dijalankan, yakni penempatan tenaga kerja ke Jepang melalui kerja sama dengan ISO Jepang, serta pelatihan berbasis kompetensi (PBK) di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Jayanti.

Sebanyak sembilan pemuda lulusan SMA/SMK asal Kabupaten Tangerang berhasil lolos seleksi dan resmi diberangkatkan untuk bekerja di Jepang. Mereka akan menempati berbagai bidang industri seperti pengelasan, otomotif, kelistrikan, pengecatan, dan pengolahan makanan.

Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah menyampaikan rasa bangga atas prestasi dan semangat para pemuda tersebut.

“Dengan bangga kami melepas putra-putri terbaik Kabupaten Tangerang yang akan berangkat ke Jepang melalui program kerja sama Disnaker dan ISO Jepang,” ujar Intan, Sabtu, 12 Oktober 2025.

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Rudi Lesmana mengatakan, program ini merupakan hasil seleksi ketat dan pembekalan intensif, termasuk pelatihan bahasa Jepang.

“Mereka adalah putra-putri terbaik yang telah melalui pelatihan teknis dan bahasa. Kami berharap mereka mampu beradaptasi, menjaga etos kerja, dan menjadi duta kerja yang baik bagi Kabupaten Tangerang,” jelasnya.

Rudi menambahkan, program penempatan tenaga kerja luar negeri yang legal dan terarah ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Tangerang membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi generasi muda.

“Kami terus mendorong kerja sama penempatan tenaga kerja yang aman dan resmi. Ini adalah bagian dari visi Bupati dan Wakil Bupati Tangerang untuk membuka akses kerja berkualitas,” tegasnya.

Selain penempatan ke luar negeri, Disnaker juga fokus meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal melalui pelatihan berbasis kompetensi. Di UPTD BLK Jayanti, Disnaker menyelenggarakan pelatihan operator forklift dan jahit alas kaki dengan total 64 peserta.

Pelatihan forklift berlangsung selama 20 hari, sedangkan pelatihan jahit alas kaki ditempuh dalam 120 jam pertemuan atau sekitar 15 hari. Setelah pelatihan, peserta akan mengikuti uji kompetensi oleh asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memperoleh sertifikat resmi.

“Peserta forklift juga akan mendapatkan Surat Izin Operator (SIO) dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Kita pastikan mereka siap kerja dengan sertifikasi yang diakui nasional,” jelas Rudi Lesmana.

Ia menambahkan, jenis pelatihan ini dipilih berdasarkan permintaan tinggi dunia industri, khususnya di kawasan industri Kabupaten Tangerang yang terus tumbuh.

“Kami ingin peserta tidak hanya memiliki keterampilan dan sertifikat, tetapi juga peluang kerja nyata setelah pelatihan,” katanya.(ADV)

LAINNYA