Potensi Munculnya Kian Tampak, DPD Golkar Bantah Petahana Siapkan ‘Calon Boneka’

waktu baca 3 menit
Jumat, 31 Jan 2020 09:07 650 Ramzy

CILEGON (SBN) — Munculnya dugaan “calon boneka” yang pernah dikatakan ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) beberapa hari lalu dikuatkan intelektual muda dari Universitas Mathlaul Anwar (UNMA), Nasrullah.

“Saya lihat, adanya potensi calon boneka itu memang agak tampak sebetulnya. Dengan posisi hari ini, suara petahana sudah tidak bisa lagi di dongkrak karena posisi suara di akar rumput memang sudah tidak lagi menginginkannya maju,” ujar Nasrullah.

Ia melanjutkan, karena parpol sudah tidak mampu memberikan pilihan yang terbaik dan tidak memilik kader-kader  yang mampu disodorkan kepada masyarakat. Karena itu, bisa saja muncul calon boneka dari parpol, bisa juga dari jalur independen. Meski demikian, kata Nasrullah, kemungkinan calon boneka dari independen jauh lebih kecil, mengingat harga yang dikeluarkan jauh lebih besar.

“Agar mereka tetap naik, maka dibuatlah calon boneka. Arah untuk ke sana itu saya amati potensinya ada,” ujarnya.

Nasrullah menyatakan, penting bagi masyarakat untuk menilai calon-calon pemimpinnya yang turut berkontestasi nanti sehingga masyarakat juga bisa memahami yang mana calon boneka dan mana yang bukan.

“Kita akan tahu apakah itu boneka atau bukan dari visi-misinya, asal-asalan atau tidak? Kemudian track record-nya juga kita harus siap. Calon boneka biasanya tidak mungkin memiliki integritas. Makanya, jika muncul calon yang tidak berintegritas, bisa kita pastikan itulah calon boneka,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Sekjen DPD Golkar Kota Cilegon Sutisna Abas membantah jika Partai Golkar saat ini tengah mempersiapkan calon boneka karena, kata Sutisna, jika ini dilakukan justru akan mencederai niat baik bacalon yang ada untuk membangun Kota Cilegon ini.

“Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa hari ini Golkar sedang mempersiapkan calon boneka karena pure sampai hari ini tidak pernah melakukan sesuatu yang menggiring kepada calon boneka,” ujar Sekjen DPD Golkar di ruangnya, Kamis (30 Januari 2020).

Lebih lanjut, Sutisna menerangkan, terkait munculnya calon boneka yang dimungkinkan bisa diciptakan petahana maupun penantang karena kurangnya sosialisasi dan  tidak adanya visi-misi merupakan hal yang wajar.

“Sah-sah saja sebagai rival mengatakan  itu. Tetapi, dari kacamata Golkar sendiri mungkin lemahnya komunikasi antar calon, apalagi sampai saat ini para bacalon belum memiliki pasangan yang lengkap sehingga apa yang bisa di jual kepada masyarakat?” tandas Sutisna Abas.

Meski demikian lanjut Abas, Golkar tidak ingin  mencederai alam demokrasi di Kota Cilegon. Kalaupun hari ini banyak bermunculan calon, kata dia, karena ini memang hak demokrasi, Oleh karena itu, Golkar siap bersaing secara sehat karena yang terpenting bagaimana kita menjual program kepada masyarakat yang rasional dan kemudian dapat diukur dengan kemampuan daerahnya.

“Kita akan bersaing secara positif karena yang paling penting bagaimana si calon ini bisa menjual programnya kepada masyarakat,” tutup Sutisna. (Wawan/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

LAINNYA