KABUPATEN TANGERANG (SBN) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar Rembuk Kesehatan Tahun 2023 di Hotel Lemo, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kegiatan itu diikuti sejumlah perangkat daerah dan mitra pembangunan tersebut dilakukan untuk membangun komitmen bersama serta menentukan arah pembangunan kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang.
Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Sri Indriastuti Widiyaningsih, menuturkan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan perlu komitmen dan sinergitas dari seluruh pihak terkait, agar penanganan dan program-program dapat terlaksana dengan optimal.
“Melalui kegiatan rembuk kesehatan ini, maka harus adanya persamaan persepsi serta penguatan peran lintas sektor sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah dan seluruh stakeholder dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran,” tuturnya.
Ia mengatakn melalui kegiatan ini pula langkah selanjutnya akan dirumuskan untuk nantinya ditindaklanjuti dengan program-program yang tepat sasaran dan terintergrasi.
“Kami berharap kedepannya pembangunan kesehatan di Kabupaten Tangerang dapat semakin baik serta meningkatnya derajat kesehatan sehingga bisa mendongkrak indikator makro untuk pembangunan, yakni indeks pembangunan manusia dengan peran seluruh pihak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis, menuturkan tahun ini ada sejumlah permasalahan yang difokuskan, diantaranya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), penurunan jumlah prevalensi stunting, serta penguatan posyandu.
“Dalam penurunan AKI/AKB dan penurunan prevalensi stunting, kami berupaya untuk berkolaborasi dengan sejumlah pihak dan juga perangkat daerah terkait serta adanya penambahan alat ukur atau antropometri pada 2.400 posyandu,” tuturnya.
Diketahui, saat ini Pemkab Tangerang menargetkan penurunan stunting hingga 14 persen. Sedangkan target penurunan AKI yakni pada angka 54 persen dan AKB sekitar 3 persen.
“Kami berharap program-program yang sudah berjalan, dapat diteruskan dan untuk program yang belum maksimal dapat dilakukan kolaborasi. Kami tidak pernah berhenti terus melibatkan lintas sektor untuk berupaya menurunkan angka kesakitan dan kematian guna meningkatkan angka harapan hidup di Kabupaten Tangerang,” pungkasnya.(Rls)