banner 468x60 banner 468x60

Delegasi PEMSEA asal Filipina Akan Ikuti Model Pengembangan Pesisir Kabupaten Tangerang

Redaksi
28 Okt 2022 15:42
3 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mempresentasikan kondisi Kecamatan Mauk di hadapan para delegasi PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) 2022. Dalam paparannya, ia mengungkapkan bahwa Mauk merupakan kawasan tertinggal.

Lebih rinci disampaikan, Mauk merupakan kawasan yang masyarakat miskin dan banyak sampah padat. Lokasi ini juga mengalami abrasi pantai sepanjang 1 kilometer serta banjir rob.

“Hari ini saya ingin memberitahukan soal kecamatan mauk, ini berada di utara tengah Kabupaten Tangerang. Ini adalah daerah yang tertinggal, jauh dari metropolitan. Sejak 10 tahun lalu kita mencoba membangun Mauk,” ungkapnya di Kantor Kecamatan Mauk, Jumat 28 Oktober 2022.

Adapun untuk membenahi Kecamatan Mauk, khususnya Desa Ketapang terdapat lima program yang dilaksanakan. Pertama adalah Gebrak Pakumis Plus (Gerakan Bersama Rakyat, Atasi Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin) yang menangani permasalahan kawasan permukiman kumuh seperti rumah tidak layak huni, prasarana sarana dan utilitas yang buruk.

Lalu, Gerbang Mapan (Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai) yang mempercepat pertumbuhan infrastruktur masyarakat pantai. Ketiga adalah Tangerang Mantap (Tangerang Mandiri, Tahan Pangan) yang mengembangkan kawasan agropolitan dengan fokus pembangunan sentra hortikultura.

Kemudian, Kembangku (Pengembangan Koperasi dan UMKM), yakni pengembangan ekonomi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Terakhir adalah Proaktif (Program Aksi Kreatif dan Inovatif), di mana setiap kecamatan dan desa didorong untuk memiliki produk unggulan yang merupakan ciri dan potensi lokal.

“Cerita ini merupakan Inisiatif Tangerang yang mengajak masyarakat dan komunitas untuk meningkatkan pendapatan dengan membuat pekerjaan dan membangun fasilitas kesehatan untuk pelayanan yang baik,” pungkas Vice President PNLG tersebut.

Zaki yang dianggap sukses menyelenggarakan Forum Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG). Forum ini dihadiri 53 delegasi Pemerintah Daerah dari 9 negara dengan agenda forum diskusi  dan sesi berbagi pengalaman, kunjungan ke PIK 2 Kosambi, dan ditutup dengan kunjungan ke Ketapang Urban Aquaculture di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Bupati Zaki yang juga Vice President PNLG ikut mendampingi para delegasi selama dua hari kunjungan ke PIK 2 dan Ketapang. Di Ketapang, Bupati Zaki memaparkan keberhasilannya mengawal pembangunan wilayah pesisir yakni Desa Ketapang yang kini menjadi role model desa nelayan terpadu dan ekowisata bahari.

“Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, menjadi intisari dari Tangerang Initiative yang ditandatangani oleh seluruh anggota PEMSEA. Di Tangerang Initiative ini ada beberapa poin terkait pemberdaayaan masyarakat, kemudian perlindungan lingkungan hidup, kebersihan laut, dan juga eksositem laut dan juga infrastruktur di kawasan pesisir pantai, kemudian ada juga  peningkatan ekonomi baik, blue economy dan green economy, dan satu lagi peningkatan kesehatan masyarakat,” katanya.

Delegasi PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) Forum 2022 asal Filipina sangat mengapresiasi apa yang sudah dikembangkan Bupati Ahmed Zaki Iskandar di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk.

Menurut delegasi dari negara yang dekat dengan Sulawesi Utara itu, pengelolaan pengelolaan pesisir terpadu (ICM) di Desa Ketapang telah banyak memberikan perubahan.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Tangerang terhadap rehabilitasi lingkungan yang ada di sini,”  kata, Luis A. Awitan yang mewakili Batangas, sebuah provinsi di Filipina, saat ditemui di Desa Ketapang.

Melalui program unggulan Gerakan Membangun Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan) Desa Ketapang telah bertransformasi menjadi desa wisata bahari. Sejak 2019 di kawasan ini telah dilaksanakan pemberdayaan masyarakat, pembangunan pemukiman layak huni bagi nelayan dan warga sekitar, kawasan konservasi hutan mangrove, kawasan pembibitan dan budidaya udang vaname dan ikan, kawasan wisata.(Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan