TANGERANG – Himpitan ekonomi memaksa Rizka Alhaetami tinggal di gubuk reot di Kampung Kadongdong RT 02/04, Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Seorang remaja yang sudah tidak lagi memiliki orang tua.
Rizka (21) mengaku bahwa sudah tak sanggup lagi untuk merawat dan memperbaikinya, karena selama ini penghasilannya hanya cukup untuk makan saja, itu pun terkadang ia meminta bantuan kepada sanak keluarganya jika ia kehabisan uang untuk membeli makan.
“Pengen sih benerin rumah, soalnya udah rusak juga, tapi uangnya kan gak ada kalo buat benerin rumah. Makan aja saya kadang masih minta saudara,” Rizka saat ditemui Suara Banten News, Senin (15/10/2018).
Ironisnya, letak rumahnya tidak begitu jauh dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Namun, ia mengaku bahwa sudah pernah mencoba meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk merenovasi rumahnya agar labih layak, namun sampai saat ini bantuan yang diharapkan tak kunjung datang.
“Dulu udah pernah saya coba minta bantuan melalui desa, tepatnya satu tahun lalu, udah sempet difoto juga rumah saya sama petugas desa, tapi sampai saat ini belum ada jawaban,” ucapnya.
Disaat hujan deras turun, tak mengenal siang atau malam, dia harus ekstra siaga menjaga air hujan yang merangsak masuk melalui cela-cela atap rumahnya. Maklum, atap gubuknya yang sudah sebagian rusak termakan usia.
“Saya sudah lama juga seperti ini, apalagi kalau hujan turun air pada masuk. Mau gimana lagi, memang keadannya tidak punya,” ungkap Rizka.
Meskipun kesulitan ekonomi, Rizka belum pernah mengemis kepada tetangga. Selama ini ia hanya mengandalkan hasil kuli di perusahaan swasta, namun terkadang saudaranya datang membantu untuk memberi makan.
Ia berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan, setidaknya rumahnya bisa melindunginya dari terik matahari dan air hujan.
“Harapan saya ya pemerintah bisa segera memberi bantuan, agar rumah saya tak bocor kalo lagi ujan,” tandasnya. (Alv/Zie)
Pos Terkait
Trending News
Tidak ada komentar