KOTA TANGERANG (SBN) —Butuh kedisiplinan masyarakat untuk mau menerapakan protokol pencegahan covid-19 dalam upaya mencegah persebarannya. Namun, amat disayangkan baru-baru ini viral di media sosial beberapa kejadian di masyarakat yang tak mengindahkan jaga jarak. Hal tersebut langsung mendapat kecaman dari warganet maupun masyarakat karena dikhawatirkan akan semakin meningkatkan angka persebaran covid-19 dan menambah beban kerja para petugas kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Kota Tangerang Henny Herlina berharap masyarakat bisa sadar betul akan bahaya virus asal Wuhan itu dan betul-betul mau menerapkan pola hidup bersih serta mengikuti anjuran pemerintah.
“Ini yang kami khawatirkan. Kami sebagai garda terdepan menerima imbasnya dari masyarakat yang tidak disiplin,” ujarnya, Selasa (19/5/20).
Kerena, tambah Henny, pihaknya tentu saja tidak bisa menolak, harus selalu siap untuk melayani. Karena itu, diharapkan masyarakat sadar akan bahaya Covid-19 ini dan mau mengikuti aturan pemerintah karena keterbatasan jika tenaga kesehatan yang jumlahnya terbatas itu kecapekan, mereka tidak bisa lagi melayani.
Henny melanjutkan, saat ini RSUD Kota Tangerang telah merawat 40 pasien Covid-19 dengan berbagai status. Setiap harinya ada pasien yang berhasil sembuh, namun juga tak sedikit masuk pasien yang positif. Pemkot Tangerang juga tengah gencar melakukan rapid test massal di sejumlah wilayah.
Pihaknya juga memberikan pendekatan spiritual kepada para pesien agar bisa untuk selalu bersabar dalam upaya penyembuhan. Beberapa bacaan buku doa pun disiapkan sebagai bahan bacaan pasien.
Sebagai garda terdepan, tim tenaga kesehatan (nakes) juga berupaya menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat agar mereka tidak terpapar virus corona sehingga tetap bisa melayani warga. Berbagai langkah antisipasi pun dilakukan pihak manajemen RSUD Kota Tangerang.
“Kami berusaha melindungi para nakes. Alur kita siapkan. Ada zona merah, zona kuning, zona hijau, kami siapkan. Mudah-mudahan, dengan begtu naskes bisa terlindungi. Selain itu, pola kerja 14 hari kerja dan 14 hari isolasi juga bagian upaya agar para nakes tetap dalam keadaan aman,” pungkasnya. (Yadi/Atm)