Enam Sekolah Terendam Banjir, Pemkot Tangerang Berikan Trauma Healing

waktu baca 2 menit
Rabu, 5 Feb 2020 13:50 686 Ramzy

TANGERANG (SBN) – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) setempat, akan memberikan trauma healing bagi korban banjir yang melanda enam sekolah di wilayah tersebut. Hal tersebut diberikan guna menghilangkan trauma dan memberikan semangat kembali kepada para korban.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Masyati Yulia mengungkapkan Pemkot Tangerang sudah berusaha sekuat tenaga untuk membantu mengatasi ujian yang dialami warga tersebut.

“Walaupun tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi kita berfikir bagaimana kondisi yang kita alami kemarin dapat kita atasi bersama,” katanya, Rabu, 5 Februari 2020.

Ia mengatakan, ada enam sekolah yang terndam banjir dan akan diberikan trauma healing oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang.

“Untuk wilayah Periuk ada dua yaitu Sekolah Dasar (SD) Negeri Gebang Raya 1 Tangerang dan SD Islam Terpadu Al-fatah Kota Tangerang dan untuk wilayah Jatiuwung ada empat yaitu SD Negeri Doyong 4 Tangerang, SD Negeri Gandasari 1 dan 2 Komplek 203 Kota Tangerang serta SMP Negeri 12 Tangerang dan nanti siswanya akan diberikan pencerahan trauma healing oleh DP3AP2KB,” jelasnya.

Dia menjelaskan, trauma healing ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Tangerang kepada para korban terdampak banjir, khususnya bagi anak-anak kecil.
“Kita harus peduli terhadap anak-anak terdampak banjir, maka kita berikan bantuan dan trauma healing tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) pada DP3AP2KB Kota Tangerang, Irna Rudiana mengatakan, pihaknya masih menunggu untuk kesiapan tim dan situasi dan kondisi lapangan. Karena sampai saat ini sekolah-sekolah tersebut masih melakukan pembersihan.

“Kita masih menunggu tim Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dan kondisi di lapangan,” tandasnya.(Yadi/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

LAINNYA