PWI, AJI, IJTI, dan PFI di Tangsel Konsolidasi Bahas Kemerdekaan dan Profesionalisme Jurnalis

2 menit membaca

TANGSEL (SBN) — Empat perwakilan organisasi konstituen Dewan Pers di Wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dan Tangerang raya, yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI), menggelar giat buka bersama dan silaturahmi di sekretariat PWI Kota Tangsel, Kompleks Perumahan Nusa Loka BSD City, Jalan Batam No. 20, Serpong, Rabu (21/4/2021).

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah isu terkait dunia jurnalis menjadi pembahasan. Di antaranya mengenai kemerdekaan dan profesionalisme jurnalis.

Ketua PWI Tangsel Ahmad Eko Nursanto mengungkapkan, profesionalisme jurnalis harus semakin ditingkatkan.

“Melalui uji kompetensi dan mekanisme lain di masing-masing organisasi, profesionalisme dan kompetensi jurnalis harus dapat ditingkatkan. Di sisi lain, kita harus terus mendorong keterbukaan terkait informasi publik karena itu merupakan salah satu perwujudan kemerdekaan pers,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan AJI di wilayah Banten, Muhamad Iqbal, menegaskan, selain profesionalisme, kemerdekaan pers di wilayah Banten harus tetap digaungkan.

“Kita harus berperan kepada Pemerintah Daerah untuk menerapkan apa yang Dewan Pers anjurkan terkait kompetensi wartawan yang sudah dijalankan organisasi resmi. Selain itu, kemerdekaan pers di wilayah Banten harus terus dijaga, sebab dalam perkembangan seperti sekarang, kebutuhan informasi terkait data dan informasi publik semakin sulit diperoleh,” katanya.

Senada, Koordinator Wilayah IJTI Kota Tangsel, Ahmad Baihaqi mengatakan, organisasi pers harus bersinergi dalam meningkatkan profesionalisme dan menjaga kemerdekaan pers di wilayah.

“Saya merasa bangga karena organisasi-organisasi pers di Tangsel bisa berkumpul bersama. Ke depan, kita sepakat untuk bersinergi dalam meningkatkan profesionalisme dan kemerdekaan pers,” tukasnya.

Sementara, penasihat PFI Tangerang Raya, Andre Sumanegara, mengatakan organisasi berperan mengedukasi dalam konteks jurnalistik di lapangan.

“Dari Dewan Pers hampir 18.000 wartawan yang mengikuti sertifikasi di 2020 ini masih konsisten dalam pengembangan sumber daya manusia teman-teman wartawan. Sehingga kita yang sudah bersertifikat dan dianggap kompeten, harus ditingkatkan eksistensi dan kualitasnya,” pungkasnya. (Ajr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan