Kala Perempuan Suarakan Optimisme Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi di Era Digital

Joe
23 Nov 2021 15:43
3 menit membaca

NASIONAL (SBN) — Upaya pemulihan ekonomi nasional saat ini masih berlangsung dan menunjukkan tren positif sejalan dengan kebijakan penanganan pandemic COVID-19 yang baik.

Proses tersebut harus tetap didukung oleh seluruh komponen baik Pemerintah, parlemen, pelaku usaha (korporasi dan UMKM), masyarakat, perbankan, dan akademisi.

Termasuk didalamnya adalah kaum Perempuan sebagai actor penting dalam perekonomian, yang harus tetap tangguh dan optimis.

Demikian hal yang mengemuka dalam dialog interaktif saat acara Temu Respoden yang diselenggarakan secara virtual oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten beberapa waktu lalu.

Acara Temu Respoden bertujuan untuk memberikan apresiasi dan mendapatkan umpan balik dari para responden dan stakeholder, yang pada 2021 mengangkat tema “Membangkitkan Optimisme Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Era Digital dari Sudut Pandang Kacamata Perempuan”.

Ada 5 tokoh perempuan dari berbagai profesi, yaitu Indah Kurniawati (Anggota Komisi XI DPR RI), Desy Ratnasari (Anggota Komisi X DPR RI), Filianingsih Hendarta (Asisten Gubernur Bank Indonesia), Iti Octavia Jayabaya (Bupati Kabupaten Lebak, Provinsi Banten), dan Aviliani (Ekonom Nasional) yang dipandu secara menarik oleh Helmy Yahya.

Seiring dengan perkembangan di era digital, untuk mendorong perekonomian dari sisi system pembayaran, Asisten Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyampaikan, bahwa Bank Indonesia berencana meluncurkan produk BI FAST pada pertengahan Desember 2021.

“BI FAST merupakan modernisasi dari Sistem Kliring Nasional (SKN) yang dibangun berdasarkan azas customer service, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin kemudahan dan kecepatan dalam pengiriman dana. BI FAST memiliki prinsip CeMuMUAH (cepat, mudah, murah, aman dan handal),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/19/2021).

Sementara, Anggota DPR RI Komisi X Desy Ratnasari  menuturkan, peran perempuan di sektor ekonomi kreatif saat ini dinilai cukup besar. Sehingga peningkatan skill perempuan dan peningkatan akses permodalan bagi perempuan, secara langsung akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional.

“UMKM memberikan proporsi yang besar pada lapangan kerja di Indonesia, dan 7096 dari UMKM adalah ekonomi kreatif,” kata Desy Ratnasari.

Bupati Lebak, It Octavia Jayabaya memaparkan, dirinya mendukung proses digitalisasi untuk mendukung transaksi keuangan. Ia menyampaikan bahwa, Kabupaten Lebak secara bertahap mendigitalisasi terkait pembayaran transaksi keuangan pemerintah daerah.

“Disamping juga mendorong ekonomi Kabupaten lebak melalui kebijakan pariwisata, ekonomi kreatif, dan investasi seiring dengan telah diresmikannya jalan tol Serang-Panimbang sesi I,” paparnya.

Secara khusus, Bupati Lebak mengundang kehadiran investor masuk ke Lebak sejalan dengan mulai beroperasinya jalan toll sesi I tersebut. Bupati Iti juga sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan Temu Responden Bank Indonesia Provinsi Banten, dan mengapresiasi narasumber yang menggunakan baju tenun Baduy khas daerah Lebak.

Sementara itu, ekonom Aviliani memaparkan perkembangan perekonomian global Tahun 2021 membaik. Namun pada tahun 2022 diperkirakan menurun, hal ini disebabkan kebijakan penurunan stimulus di negara-negara maju.

Sementara Indonesia pada tahun 2022 diperkirakan masih membaik seiring dengan masih berlanjutnya kebijakan stimulus oleh Pemerintah, dan stimulus kemungkinan mulai diturunkan pada tahun 2023.

“Ada tiga 3 big issues pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, yaitu infratruktur, inklusi keuangan, dan cyber security. Dengan terselenggaranya acara ini, semoga dapat memberikan manfaat serta gambaran mengenai upaya pemulihan ekonomi, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta tantangan dan perkembangan ekonomi ke depan,” ungkapnya.

Temu responden diikuti oleh para responden survei yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia, yaitu pelaku industri, asosiasi, Pemerintah Daerah, Akademisi, perbankan, Pelaku Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA-BB), pelaku usaha UMKM, pesantren, dan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha, terutama responden survei Bank Indonesia.

“Terutama yang telah berkontribusi dalam memberikan data, sehingga dapat dimanfaatkan oleh Bank Indonesia untuk mendukung perumusan kebijakan, maupun menyusun penelitian sesuai dengan kondisi perkonomian saat ini,” tutup Erwin Soeriadimad’a Direktur. (hrs)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan