Atasi Banjir, Pemkab Tangerang Bakal Bangun Tandon di Perum Permata 2 Balaraja

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Sep 2025 08:34 1 Redaksi

KAB. TANGERANG-, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang merencanakan membangun tandon sebagai salah satu solusi penanganan banjir di Perumahan Permata 2 Balaraja.

Tim teknis dari DBMSDA Kabupaten Tangerang bahkan sudah melakukan survei dan pengukuran lokasi tandon.

“Pembangunan kolam retensi untuk mengurangi genangan air dari 1 jam menjadi sekitar 20 menit,” kata Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang Iwan Firmansah, kemarin.

Perumahan Permata 2 Balaraja menjadi titik yang kerap dilanda banjir. Saat musim penghujan, ketinggian air perumahan ini bisa mencapai setinggi paha orang dewasa.

Bahkan pada Jumat pekan lalu, Gubernur Banten Andra Soni bersama Bupati Tangerang Maesyal Rasyid meninjau lokasi ini.

“Di sana bukan banjir, tapi genangan, yang waktunya 1 jam sudah surut. Ini dalam rangka mengurangi waktu genangan bukan banjir dari 1 jam menjadi 20 menit, jadi cepat surut,” ujar Iwan.

Iwan menjelaskan, pemerintah daerah sudah menganggarkan normalisasi saluran pembuangan Pekong Satu dan Dua. Kedua saluran itu, kata Iwan, bermuara di Sungai Cimanceuri yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2).

“Kami sudah anggarkan normalisasi saluran pembuangan ke Cimanceuri, nanti di anggaran tambahan belanja (ABT) Tahun 2025. Itu solusi jangka pendeknya,” tuturnya.

Iwan juga mengegut, pemerintah daerah sudah menyiapkan solusi untuk jangka panjang yaitu pembuatan tandon untuk mempercepat surutnya air. Dengan adanya tandon, durasi surut air yang tadinya membutuhkan waktu surut 1 jam menjadi 20 menit.

“Karena wilayah Perumahan Permata Balaraja itu cekungan air. Di mana, semua perumahan sekitarnya membuang saluran air ke Permata Balaraja. Jadi solusi jangka panjang kita buatkan tandon agar mempercepat surutnya air,” beber Iwan.

Dia menyampaikan harapannya agar ada intervensi dari Pemerintah Pusat untuk menormalisasi sungai Cimanceuri yang merupakan buangan akhir dari saluran pembuang Pekong. Sehingga penanganan banjir lebih komprehensif, sekaligus dapat mengurangi banjir pada daerah-daerah hilir di sepanjang daerah aliran Sungai Cimanceuri.

LAINNYA