Selisih Emas, Kontingen Kabupaten Tangerang Protes Rekapitulasi Perolehan Mendali

Ramzy
27 Nov 2022 18:39
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) – Kontingen Kabupaten Tangerang melayangkan protes kepada panitia Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten soal rekapitulasi hasil perolehan medali. Selisih medali yang di protes tersebut mencapai sebanyak 50 emas.

Hal itu diungkapkan saat konferensi pers di Pendopo Bupati Tangerang, Jalan Kisamaun, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu 27 November 2022.

Ketua Kontingen Kabupaten Tangerang Taufik Emil mengatakan, persaingan Porprov VI Banten yang sudah berlangsung sejak dibuka pada 20 November 2022 hingga hari ini mengalami beberapa kendala, salah satunya perolehan medali emas.

Kendala paling besar yang KONI Kabupaten Tangerang hadapi adalah sistem rekapitulasi medali Porprov VI Banten yang dirasakan tidak mengusung spirit fair play dan sportivitas,” jelasnya.

Menurutnya, pada hari pertama pelaksanaan pihaknya sangat mudah mengakses daftar perolehan medali hingga kepada data atlet peraih medali emas, perak dan perunggu. Namun melewati hari ketiga hingga hari ini, pihaknya kesulitan mengakses data tersebut.

Hal ini berlanjut pada kendala selisih medali yang diperoleh setiap harinya dari data Tim Pemantau di lapangan dengan data, yang tertera di situs Porprov https://porprovbanten2022.id.

“KONI Kabupaten Tangerang sudah melakukan komunikasi intens terkait hal tersebut diatas namun, tidak
ada data yang bisa menjawab perbedaan selisih tersebut. Pihak panitia melalui Bidang Pertandingan memberi jawaban selisih tersebut terjadi karena keterlambatan Technical Delegate cabang olahraga dalam menginformasikan kepada pihak panitia,” imbuhnya.

Ia menambahkan, yang terjadi di lapangan KONI Kabupaten Tangerang menemukan indikasi ketidaksesuaian data karena alasan panitia tersebut.

“Dimana ada beberapa cabor yang mengalami penundaan data perolehan medali walau pertandingan yang digelar sudah berakhir sore hari,” terangnya.

Atas indikasi permasalahan tersebut, kata Taufik, pihaknya pun menyimpulkan:

“Satu panitia tidak siap mengolah data perolehan medali terupdate membuat banyak masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang yang tidak terinformasi dengan benar dengan data yang tersaji sehingga masyarakat, media, atlet dan official bertanya langsung kepada KONI Kabupaten Tangerang,” katanya.

Kedua, KONI Kabupaten Tangerang mempermasalahkan ketertinggalan transparansi panitia dalam
perolehan medali Porprov VI. Akurasi data situs Porprov https://porprovbanten2022.id dengan hasil pertandingan secara tertulis yang dihimpun tim Pemantau KONI Kabupaten Tangerang tidak akurat.

“Ini mempengaruhi KONI Kabupaten Tangerang dan Pengcab peserta Porprov dalam melakukan evaluasi menghadapi pertandingan hari berikutnya,” ungkapnya.

Selain itu, selisih medali itupun juga mempengaruhi psikologis para atlet dari Kabupaten Tangerang.(zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan