Harga Daging Melejit, Tukang Bakso di Tigaraksa Menjerit

Joe
21 Jan 2021 14:33
BERITA 0
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG (SBN) — Harga daging melejit di sejumlah pasar di Kabupaten Tangerang selama beberapa hari terakhir ini. Dalam kondisi seperti ini, pedagang bakso pun menghadapi dilema antara melanjutkan usaha dengan keuntungan yang minim atau malah gulung tikar.

Berdasarkan pantauan SuaraBantenNews, kedai bakso di Perum PWS Blok AJI E 35, Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, pun terlihat sepi pembeli.

Dewanti (51), salah seorang pedagang bakso di Tigaraksa mengatakan sangat kesulitan karena harga daging sapi naik hingga Rp150 ribu per kilogram. Sebelumnya, di Pasar Cikupa ia biasa membeli daging sapi hanya seharga Rp115 ribu per kilogram, itu pun sudah ada kenaikan sebesar Rp5 ribu dari harga normal Rp110 ribu.

“Kalau harga baksonya dinaikin, takut gak laku karena banyak saingan. Gak dinaikin, pasti rugi. Kalau diganti dagingnya, pasti diprotes pembeli dan kalau gak jualan, saya makan apa?,” ujarnya kepada SuaraBantenNews, Kamis, 21 Januari 2021.

Dewanti menjual baksonya seharga Rp15 ribu per porsi. Menurutnya, harga bakso belum dinaikkan saja pembeli sudah berkurang akibat pandemi covid-19 yang mem-PHK dan merumahkan banyak orang. Apalagi kalau harga bakso dinaikkan, pasti akan sangat sepi pengunjung.

Dewanti menjelaskan, biasanya dia membeli daging sapi sebanyak 10 kilogram untuk stok selama 4 hari.

“Kita beruntungnya kebantu dari jualan minuman di sini. Itu pun kalau pembeli makan di tempat, tidak dibungkus (untuk dibawa pulang),” tandasnya.

Selain harga daging sapi yang tinggi, ia pun mengeluhkan harga cabai rawit merah yang tidak turun sejak Desember 2020 lalu. Harga cabai rawit merah berkisar Rp80 ribuan per kilogram. Bahkan, pada pergantian tahun harganya mencapai Rp100 ribu per kilogram.

“Akhirnya, sambal bakso saya buat dengan tambahan air, alias gak terlalu kental seperti biasanya,” tutupnya. (Restu/Atm)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan