Dilanda Hujan Deras, Tangsel Dikepung Banjir

waktu baca 3 menit
Selasa, 8 Jul 2025 19:34 10 Ramzy

TANGSEL; Suarabantennews.com — Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan sejak Senin sore menyebabkan banjir di 22 titik dan satu kejadian longsor.

Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel hingga pukul 23.55 WIB mencatat ketinggian air berkisar antara 25 hingga 140 sentimeter.

Sedikitnya 1.516 kepala keluarga (KK) terdampak akibat meluapnya sungai dan tersumbatnya saluran drainase di berbagai wilayah.

Penata Layanan Operasional Danton Pemadam dan Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan, menjelaskan bahwa hujan deras sejak siang hari memicu luapan Kali Serua, Kali Kedaung, serta sejumlah drainase lingkungan yang tersumbat.

Menurutnya, beberapa titik masih tergenang cukup parah hingga malam hari.

“Curah hujan yang tinggi sejak siang memicu luapan Kali Serua, Kali Kedaung, dan sejumlah saluran drainase yang tersumbat. Sebagian titik saat ini masih tergenang cukup parah,” ujar Dian, Senin malam.

Permukiman Terendam, Jalan Tak Bisa Dilalui

Di antara lokasi terdampak, Perumahan Pondok Maharta di RW 9 dan RW 10, Kecamatan Pondok Aren, menjadi salah satu wilayah dengan genangan tertinggi mencapai 140 sentimeter. Sekitar 200 KK terdampak di wilayah ini.

Kondisi serupa terjadi di Kampung Masjid, Kelurahan Jombang, Ciputat, dengan ketinggian air sempat mencapai 130 sentimeter dan menyisakan genangan sekitar satu meter pada malam hari.

Genangan juga terjadi di Perumahan Bintaro Indah, dengan tinggi air mencapai 110 sentimeter dan berdampak pada sekitar 200 KK. Sementara itu, di Kavling Bulak, Pondok Kacang Timur, ketinggian air sempat menyentuh 100 sentimeter dan berdampak pada sedikitnya 50 KK.

Tak hanya permukiman, genangan juga mempengaruhi aksesibilitas warga. Jalan Raya Totitoti di Serua Indah dilaporkan tergenang hingga 30 sentimeter, sehingga kendaraan sulit melintas.

Kondisi serupa ditemukan di sejumlah titik lainnya seperti kawasan Green Hills, Taman Mangu, Perumahan Puri Kristal, dan Perum Ciputat Baru.

Drainase Mampet dan Sungai Meluap Jadi Pemicu

Menurut BPBD, genangan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga oleh masalah drainase yang tersumbat dan menyempit.

Di wilayah Kampung Empang Sari dan Gardenia Estate, genangan air diperparah oleh buruknya saluran pembuangan. Sementara itu, di beberapa tempat lain, seperti Pondok Maharta, volume air terus meningkat karena debit sungai tak lagi mampu menampung curahan air hujan.

Meski begitu, beberapa lokasi sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Dian mengatakan bahwa Jalan Alfurqon dan Pamulang Asri 2 mulai mengering.

Namun, ia menegaskan bahwa di sejumlah titik lain, air justru naik. Oleh karena itu, petugas BPBD terus disiagakan untuk memantau kondisi di lapangan serta membantu proses evakuasi.

Tembok Ambrol Picu Longsor di Puri Pamulang

Di tengah upaya penanganan banjir, BPBD juga mencatat adanya kejadian longsor di kawasan Perumahan Puri Pamulang, RT 04 RW 09, Kelurahan Bambu Apus. Sebuah tembok turap dilaporkan ambrol akibat tekanan air, berdampak langsung pada 16 kepala keluarga yang tinggal di sekitar lokasi.

Hingga Senin malam, petugas gabungan dari BPBD, kelurahan, relawan, dan instansi terkait terus melakukan pendataan warga terdampak, penyedotan air menggunakan pompa portabel, serta distribusi bantuan logistik. Tim juga bersiaga di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi potensi hujan susulan.

Dian Wiryawan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai atau wilayah cekungan yang rentan terendam air.

“Kami imbau masyarakat agar tetap waspada, terutama warga yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah cekungan. Jika air meningkat, segera evakuasi mandiri atau hubungi layanan darurat,” ujarnya.(zie)

LAINNYA