Tempat Pengibaran Bendera Merah Putih Pertama di Serang Jadi Ramayana

Ramzy
17 Agu 2020 19:27
2 menit membaca

SERANG (SBN) — Hari ini, Senin (17/8/2020) merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-75, meski tahun ini gelaran tahunan tersebut dilakukan secara sederhana karena ada pandemi covid-19. Tetapi kita harus mengenang masa-masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia ini.

Kalau kita datang ke Alun-alun Kota Serang kita akan menemukan bangunan-bangunan bersejaran di sana, mulai dari Gedung Juang 45, Gedung Pendopo dan lain sebagainya. Tetapi ada salah satu bangunan bersejarah yang kini dialih fungsikan menjadi tempat perbelanjaan.

Sejarawan Banten Yadi Ahyadi mengatakan, bangunan Ramayana yang ada di dekan Alun-alun Kota Serang merupakan tempat bersejarah yang sangat panjang.

“Dulunya rumah dinas Sultan Syafiuddin yang dipindahkan dari Kaibon tahun 1817. Jadi setelah kesultanan hancur, berubah struktur dari kesultanan ke residenan, Sultah safiuddin diberikan 1 fasilitas rumah dinas yang sekarang itu menjadi bangunan ramayana,” ucapnya saat ditemui di kediamannya, Kabupaten Serang, Minggu, 16 Agustus 2020.

Selain itu, sambungnya, pada hari kemerdekaan Indonesia, mengingat waktu itu belum ada alat komunikasi atau media masa yang lainnya sehingga informasi tersebut tidak menyebar ke semua daerah.

“Jadi tanggal 20 Agustus sudah menerima kabar bahwa Indonesia telah merdeka. Karena tidak ada telegram sehingga itu belum meyakinkan pihak residen. Ketika Ali Amangku datang yang merupakan Ketua API Banten, kemudian menghadap residen agar mengibarkan bendera merah putih,” katanya.

Ia menambahkan, namun pada waktu itu pejabat-pejabat belum ada yang berani melakukannya, sehingga Ali Amangku dengan teman seangkatan di API memberanikan diri pada tanggal 22 Agustus menurunkan bendera jepang dan mengibarkan bendera merah putih di markas API yang saat ini menjadi ramayana.

“Setelah itu, Kantor API dimanfaatkan menjadi kantor Badan Keamanan Rakyat (BKR). Ketika ada perubahan struktur di militer, baru tahun 48 jadi kantor Kodim sampai tahun 2007, dan kemudian menjadi Ramayana,” katanya.(Hendra/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan