Pasar Kemis dan Cisoka Jadi Daerah Rawan pada Pemilu 2019

Ramzy
4 Apr 2019 23:03
2 menit membaca

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif.

TANGERANG – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang menggelar apel kesiapan pengamanan pemilu tahun 2019 dan tahap pemungutan suara operasi Mantap Brata 2018 wilayah hukum Polres Kota Tangerang. Bertempat di Lapangan Maulana Yudha Negara Puspem Kabupaten Tangerang, Kamis (4/4/2019).

Dihadiri oleh Kepala Biro Logistik, Wadirlantas Polda Banten, Ketua KPU Kabupaten Tangerang dan dua ribu anggota Polri

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, tujuan apel persiapan ini adalah untuk memberikan arahan dari jauh-jauh hari terhadap anggota tentang pengenalan lokasi tugas dan melakukan langkah koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, KPPS dan stakeholder penyelenggara pemilu lainnya. Kemudian mengantisipasi kerawanan yang diperkirakan akan terjadi menjelang pemilu.

Ia menambahkan, berbeda dari tahun sebelum yang tiga hari menjelang pemilu baru dibagi tugas, tetapi tahun ini dari jauh hari pihaknya sudah membagi tugas.

“Ada beberapa tempat yang menjadi kerawanan pada saat pemilu tahun ini di antaranya daerah Pasar Kemis dan Cisoka. Daerah tersebut rawan potensi terjadi konflik karena pendukung kedua kubu memiliki kekuatan politik yang hampir sama,” kata Sabilul.

Ada beberapa ancaman atau prediksi gangguan yang akan timbul antara lain Rabu putih (ajakan untuk ke Masjid untuk menerima sedekah). Harus antisipasi oleh seluruh anggota Polri adalah pengamanan Masjid pada masa tenang dan masa pemungutan suara.

“Sejatinya Masjid tidak boleh menjadi tempat mobilisasi massa dalam bentuk apapun, baik sedekah atau pun lainya pada masa tenang dan jelang pungut suara. Kalau pun itu sampai terjadi, mereka sudah bertentangan dengan hukum, dan sudah masuk katagori money politik,” tegasnya.

Sementara itu, Ka Biro Logistik Polda Banten Kombes Pol Linggo Wijonarko mengatakan, anggota kepolisian harus mengawal ketat proses Pemilu ini, karena jika terjadi sesuatu polri akan tidak dipercaya lagi oleh masyarakat sebagai keamanan di TPS sehingga dapat merugikan proses pemilu tahun ini.

“Justru itu pengawalan surat suara di TPS harus lebih diperketat mulai dari distribusi sampai dengan penarikan kembali,” ungkapnya.

Selain mengamankan kotak suara, lanjut Linggo, tetapi tugas Polri juga mengamankan situasi Pemilu agar sejuk dan damai.

Oleh karena itu, kepolisian menghimbau kepada masyarakat baik dari tokoh maupun cendikiawan agar bisa sama-sama memberikan bantuan kepada polri ketika bertugas dalam keamanan pemilu ini.(res)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan