TANGERANG (SBN) — Dalam kurun waktu yang sudah sangat lama, warga Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, sudah mahir dalam memproduksi kain terpal dan rotan. Tentunya, hal ini merupakan salah satu potensi daerah yang patut dipertahankan.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Ciangir Moch. Wardjono mengatakan, masyarakat Desa Ciangir mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai perajin terpal dan perajin rotan. Tentunya hal ini menjadi potensi unggulan warga setempat.
“Dari rangkaian benang, warga mampu menyulap menjadi kain terpal yang multifungsi. Begitu pun tali rotan yang diolah menjadi parsel-parsel dan perlengkapan lain yang bermanfaat,” pungkasnya, Rabu (23/10/2019).
Wardjono menambahkan, para perajin terpal dan rotan ini sudah sangat lama muncul di Desa Ciangir. Tepat tahun berapa munculnya, Wardjono tidak bisa menyebut secara pasti.
“Pokoknya, sudah lama dan dari dulu sudah ada, saya ga tau pasti kapan waktunya,” kata Wardjono.
Bahan rotan, lanjutnya, biasanya diperoleh dari para pengepul tali rotan yang berkunjung ke rumah warga, kemudian warga membelinya. Adapun kain terpal dan rotan yang sudah siap jual, proses pemasarannya dengan dikumpulkan di kantor desa, kemudian nanti ada pihak ketiga yang menjemput.
“Ada juga produsen yang langsung menjual tanpa melalui perantara pihak desa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wardjono mengatakan, seorang perajin kain terpal biasanya bisa memproduksi 5-6 unit per hari dan perajin rotan bisa memproduksi puluhan unit dalam sehari.
Pusat perajin kain terpal di Desa Ciangir ada di 5 lokasi, sedangkan perajin rotan ada sekitar 10-15 lokasi. Hingga kini, keduanya masih rutin memproduksi.
“Memang potensi masyarakat sini sebagai perajin terpal dan rotan, namun kini masih belum bisa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES),” ujarnya.
Meskipun di Desa Ciangir belum ada Bumdes, Pemerintah Desa sudah melakukan upaya untuk menargetkan potensi masyarakat tersebut menjadi Bumdes.(Adv)
Tidak ada komentar