Bejat! Pelatih Futsal di Cikupa Cabuli Murid Hingga Enam Kali

Ramzy
29 Jan 2020 16:27
2 menit membaca

TANGERANG (SBN) — Nasib malang dialami seorang siswi kelas 3 SMP 4 Cikupa FN (14), Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang yang digagahi sebanyak enam kali oleh RN (33) yang merupakan guru olahraga futsal di sekolahnya sendiri.

Kapolresta Tangerang, Kombespol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, jajaran Kanit Reskrim Polsek Cikupa telah berhasil mengungkap kasus persetubuhan anak di bawah umur yang dengan tindakan kekerasan.

“Kejadian ini berawal pada awal Bulan November 2019, saat korban FN mengenal tersangka RN yang merupakan guru honorer yang mengajar olahraga futsal di sekolahnya,” ungkap Ade, Rabu, 29 Januari 2020.

Merasa sudah kenal, lanjut Ade, selepas pulang sekolah FN diajak ke rumah RN. Saat berada dirumah FN mendapat ancaman dengan tindakan kekerasan, yaitu badan FN didorong ke tembok.

“Kemudian RN meminta FN untuk menuruti permintaan RN yaitu persetubuhan, dengan alasan RN (duda anak satu) tersebut akan bertanggung jawab usai menyetubuhi FN,” tuturnya.

Beberapa hari selanjutnya, lanjut Ade, dengan ancaman akan menyebarkan informasi bahwa FN sudah tidak perawan. RN meminta untuk berhubungan badan kembali, hasilnya RN berhasil menyetubuhi FN sebanyak enam kali.

“Tindakan asusila ini, dilakukan bisa di rumah tersangka dan di rumah tetangga tersangka jika kondisi rumah dianggap aman,” tandasnya.

Dua bulan berlalu, kata Ade, FN melaporakan tindakan asusila yang sering dilakukan RN terhadap keluarga korban. Merasa tidak terima akhirnya kakak FN melaporkan RN kepada polisi.

“Setelah kepolisian melakukan chek TKP dan pengejaran terhadap tersangka diketahui berada di Cianjur namun tidak ada. Kemudian ada laporan tersangka ada di rumahnya, sehingga polisi berhasil mengamankan RN,” jelasnya.

Atas tidakannya tersangka, RN dijerat pasal 81 UU no 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

Kapolresta Tangerang mengimbau kepada orang tua agar senantiasa menjaga anaknya dan memberikan pemahaman yang baik supaya anak terhindar tindak asusila.

“Orang tua agar meluangkan waktu dan terbuka terhadap anak, agar setiap hari mengetahui segala bentuk permasalahan anak,” tutupnya.(Restu/Zie)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan