Kabupaten Tangerang Berpotensi Darurat Bencana Kemarau

Ramzy
29 Agu 2019 23:09
2 menit membaca

TANGERANG (SBN)-, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, musim kemarau diperkirakan masih akan berlanjut hingga bulan Desember 2019. Meski demikian, kata dia, pasokan air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) masih mencukupi.

“Kita lihat kondisi di pertengahan minggu kedua atau minggu ketiga bulan September, mudah-mudahan tidak memburuk,” terangnya saat Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tangerang di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis, (29/8/19).

Dikatakan Zaki, kondisi disebut memburuk apabila debit air Sungai Cisadane sebagai sumber pasokan menipis dan hujan tidak kunjung turun. Dalam kondisi yang demikian, kata dia, kemungkinan akan ditetapkan darurat bencana kemarau di Kabupaten Tangerang.

“Kita sepakati akan kita tetapkan darurat bencana kemarau di Kabupaten Tangerang,” terangnya.

Zaki menyatakan, penetapan status darurat itu masih akan melihat perkembangan dalam 3 minggu ke depan. Dia berharap, dalam 3 ke depan akan turun hujan sehingga tidak perlu ditetapkan darurat bencana kemarau.

Zaki juga mengajak masyarakat untuk berdoa termasuk menggelar Salat Istisqo atau salat meminta hujan. Dia juga mengajak para camat khususnya yang bertugas di wilayah Tangerang bagian Utara untuk sering melaksanakan pengajian agar kemarau segera berlalu.

“Yang di Kemiri, di Kronjo salat istisqo jadi bisa turun hujan. Camat-camat yang di Pantura sering-sering malam Jumatan baca Yasin berdoa minta hujan agar kondisi kekeringan ini cepat berlalu,” ujarnya.

Zaki memastikan, Pemkab Tangerang tidak tinggal diam dengan keadaan kekeringan yang melanda. Zaki menyebut, Pemkab. Tangerang selalu berupaya mengatasi dan meminimalisir dampak kekeringan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Agus Suryana menyebut, kekeringan sudah melanda beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, kondisi itu dirasakan hampir setiap tahun saat musim kemarau. Agus menambahkan, saat ini upaya yang dilakukan adalah melayani kebutuhan air bersih masyarakat. Kebutuhan air itu, kata dia, diperuntukkan bagi persawahan, perkebunan, serta kebutuhan lainnya.

“Kami di BPBD selalu membantu masyarakat yang terdampak kekeringan dengan selalu mengirimkan air bersih,” kata dia.

Dikatakan Agus, distribusi bantuan air bersih turut dilakukan oleh organiasi perangkat daerah, perusahaan air minum, unsur TNI, dan unsur kepolisian. (Rls/Don).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan